Monitor, Kabupaten— Politik jelang pilkada Kabupaten Tangerang semakin seru dan panas. Dua tokoh yang sama-sama memiliki kekuatan besar, kemungkinan bakal bertarung. Mantan Wakil Bupati Tangerang Mad Romli kemungkinan besar bakal duel melawan Sekda Kabupaten Tangerang Rudi Maesyal.
Dikatakan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Kebijakan Publik Adib Miftahul, kecil kemungkinan, Mad Romli dan Rudi Maesyal berpasangan dalam Pilkada Kabupaten Tangerang.
“Analisa saya, karena dua-duanya ini punya syahwat politik yang tinggi dan didukung oleh kekuatan politik yang punya pengaruh besar di Kabupaten Tangerang,” ujarnya, Kamis (4/4/2024).
Selain mantan Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga sudah memberi restu kepada Mad Romli untuk maju sebagai cabup.
Sementara Rudi Maesyal saat ini masih menjabat sebagai Sekda Kabupaten Tangerang. Namun, dukungan melalui baliho terhadap Rudi untuk maju sebagai calon bupati bertebaran di seantero Kabupaten Tangerang.
” Ditambah lagi, Rudi tak lama lagi bakal memasuki masa pensiun. Belakangan, ia mulai aktif di media sosial (medsos). Banyak kegiatannya yang diunggah di TikTok dan Instagram. Adib mengatakan Pilkada Kabupaten Tangerang ibarat perang bubat,” imbuhnya.
“Bakal terjadi pertarungan sengit. Mad Romli dan Rudi Maesyal sama-sama didukung kekuatan besar di belakangnya,” paparnya.
Menurut Adib, Mad Romli disokong kekuatan Golkar. Kalau berbicara Golkar di Banten, saat ini kekuatan Golkar Banten ada di dinasti Rau,” lanjutnya. Meski Rudi tidak punya partai politik, itu bukan masalah. Rudi bakal mendapatkan dukungan dari parpol lain.
“Dua-duanya memang mumpuni di pemerintahan. Mad Romli pernah menjadi wakil bupati dan Rudi birokrat tulen yang sudah puluhan tahun di pemerintahan. Dua-duanya punya popularitas dan elektabilias yang kuat,” ungkapnya.
Tambah Adib, Kekuatan Rudi, karena puluhan tahun sebagai birokrat Kabupaten Tangerang memiliki jaringan kuat di tokoh agama, pemuda, komunitas dan birokrat.
“Mesin birokrat dan kedetakannya dengan tokoh-tokoh kabupaten menjadi salah satu kekuatan Rudi,” lanjutnya. Ia berpendapat, sulit sekali menyatukan Romli dengan Rudi Seperti sulitnya menyatukan Prabowo dengan Ganjar pada Pilpres kemarin. Tetapi dinamika politik bisa saja menyatukan mereka. “Kalau keduanya bersatu, itu terjadi kalau ada koalisi parpol dari pusat,” tandasnya. (abe)