Monitor, Tangsel- Pasca pemanggilannya oleh pihak Inspektorat Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa(14/3/2017), soal kicauannya yang diunggah di media sosial YouTube pada 7 Maret 2017 lalu, yang berisikan tentang surat terbuka kepada Presiden RI, Ir Joko Widodo mengenai dinamika jabatan di Kota Tangsel. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Ir Kemal MS, tetap pada pendiriannya untuk mengungkap ketidakberesan yang menurutnya sedang terjadi di jajaran birokrasi Tangsel.
“Belum ada perkembangan apa-apa. Klarifikasi Inspektorat cuma menanyakan maksud saya menggunggah surat terbuka di YouTube. Semua sudah saya jelaskan,” kata Kemal, kepada monitortangerang.com, Rabu(15/3/2017).
Hingga saat ini, Ir Kemal juga masih menjabat sebagai Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Tangsel. Heboh berita tentang dirinya yang bakal dinonjob dan dipolisikan juga hanya ramai diberitakan media.
“Itukan saya baca di media, faktanya saya masih ngantor di BPBD. Kalau dipolisikan itu sudah kriminalisasi namanya,” ujarnya.
Kemal menuturkan akan tetap menyampaikan kebenaran dan bertekad untuk menghilangkan korupsi yang terjadi di daerah sesuai dengan kemampuannya.
“Jangan sampai korupsi merajalela dan menyengsarakan masyarakat. Saya sedih melihatnya, sebab banyak yang perlu kita bantu,” sambung Kemal.
Kemal juga mengungkapkan bahwa pengunggahan videonya di YouTube tidak ada motivasi lain, melainkan Lilahita’ala semata.
“Tidak ada maksud lain, hanya Lilahita’ala semata. Saya hanya berharap jangan dipermainkan uang negara untuk kepentingan yang lain,” jelasnya.
Dengan tegas, lelaki yang pernah menjabat di Dinas Pemuda dan Olahraga Tangsel itu bermaksud dapat membantu masyarakat sesuai kemampuannya.
Disisi lain, Kemal juga tidak takut ekses dari langkah yang ditempuhnya itu. Sebab dalam video yang diunggahnya, dia hanya menghimbau kepada para PNS (pegawai negeri sipil) di Tangsel khususnya dan di Banten umumnya, untuk tidak takut dalam mengungkapkan kebenaran.
“Kenapa kita harus diam. Padahal Presiden Jokowi sudah memberikan semangat dalam pemberantasan korupsi. Kalau tidak ada korupsi, mungkin kesejahteraan juga bisa tercapai,” tambahnya.
Bagi yang tersinggung dengan ungkapanya, lanjut Kemal, kemungkinan hanya para koruptor. Sebab, kalau orang baik-baik semuanya malah justeru ikut mendukung apa yang ia lakukan.
“Banyak kok yang malah mendukung. Sebab, saya akan terus menyuarakan kebenaran,” pungkas lelaki yang dua tahun lagi bakal pensiun itu.(mt02).