Monitor, Tangsel- Baru-baru ini warga yang tinggal di Jalan Sumatera dan sekitarnya, Kelurahan Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), diresahkan oleh aktivitas pelaku pencurian yang mempersenjatai diri dengan sepucuk pistol.
Saat menjalani aksinya, kedua pelaku yang disebutkan berboncengan mengendarai seunit sepeda motor bertingkah bak koboi yang tak segan melepas tembakan ke arah warga. Beruntung sementara ini belum ada korban jiwa.
Terakhir, para pelaku mencuri di salah satu kontrakan di Jalan Sumatera, RT02 RW07, Jombang, Sabtu pagi 6 Februari 2021. Korbannya seorang nenek renta bernama Asnidar (85). Perhiasan kalung, uang tunai, hingga seunit handpohe miliknya digasak pelaku.
“Ibu saya memang tinggal sendiri di kontrakan itu. Jadi kejadiannya waktu dia lagi keluar beli sayuran, pintu kontrakan digembok. Begitu pulang, dia pas-pasan sama pencuri yang keluar lewat jendela depan,” tutur Antoni (42), putra dari Asnidar yang menceritakan ulang kejadian itu, Kamis (08/02/21).
Karena pandangan mata tak lagi jelas, Asnidar menganggap yang berada di jendela itu adalah putranya, Antoni. Namun setelah dia masuk, didapati barang-barang perabot telah berantakan diacak-acak. Spontan Nenek Asnidar mengejar gontai ke arah pelaku sambil berteriak kecil.
“Waktu ibu saya masuk ke dalam, semua udah berantakan isi lemari. Kemudian dia baru curiga itu maling, terus dikejar, sambil teriak, tapi namanya nenek-nenek suaranya kan pelan. Nah pelaku yang satunya lagi itu memang udah nunggu di atas motor,” tambahnya.
Secara kebetulan, dilanjutkan Antoni, tetangga sebelah kontrakan bernama Ano Suwarno (51) mendengar teriakan maling. Kemudian Ano berusaha mengejar pelaku. Namun langkah itu terhenti setelah pelaku melepaskan tembakan.
“Jadi tetangga ada yang mendengar ibu saya teriak, terus dia mungkin mau ngejar. Langsung pelaku nembak, untung nggak kena, meleset kena kaca kontrakannya,” katanya.
Saat dikonfirmasi langsung, Ano pun membenarkan peristiwa itu. Dia mengaku langsung syok setelah salah satu pelaku menembak ke arahnya. Meski tak mengenai sasaran, peluru itu berhasil menembus kaca depan kontrakan.
“Saya dengar nenek sebelah teriak, kebetulan saya baru sampai mau ambil alat servis AC. Saya kejar, terus dia cabut pistol langsung tembak, saya nunduk, kena kaca. Saya langsung lemas waktu itu, nggak jadi ngejar. Dia pergi bawa motor, tenang aja jalannya sambil pistol masih ditenteng sampai jalan raya depan,” ucap Ano terpisah.
Lubang bekas peluru masih membekas di kaca depan kontrakan Ano. Sesaat setelah bunyi letusan senjata api, para tetangga langsung keluar rumah menanyakan apa yang terjadi kepada AS dan nenek Asnidar. Sayangnya ketika itu belum ada yang mau melapor ke polisi.
“Waktu itu kita ramai aja cerita tetangga sana-sini, tapi nggak ada yang lapor ke RT atau polisi karena jujur kalau saya sendiri abis kejadian itu kayak trauma,” sambungnya.
Senada dengan Ano, keluarga nenek Asnidar pun memilih tak membuat laporan resmi ke polisi. Meskipun kesaksian warga lainnya menyebut, pencurian sering terjadi di wilayah itu hingga menjadikan teror tersendiri. Hingga akhirnya karena tak mau mengambil resiko, nenek Asnidar mengungsi ke kediaman putranya di wilayah lain.
Sementara, Kanitreskrim Polsek Ciputat AKP Hitler Napitupulu, mengaku pihaknya terus melakukan penyelidikan atas kejadian itu. Saksi-saksi pun telah dimintai keterangan, termasuk nenek Asnidar dan tetangganya yang menjadi sasaran tembak senjata pelaku.
“Satu kali pencurian, sudah laporan juga ke Polsek. Kita sudah kita cek TKP, kemarin korban (Asnidar) tidak sempat buat laporan ke Polsek, jadi kita yang ke lokasi menggali keterangan,” ucap Hitler.
Dia memastikan, bahwa senjata yang digunakan para pelaku dalam beraksi merupakan jenis air soft gun dan bukan senjata api. “Itu menggunakan air softgun, tetangganya yang sebelah rumah jendelanya yang kena,” tandasnya. (bli)