Monitor, Kabupaten- Ketua Padepokan Sinatria Sunda sekaligus tokoh penggiat budaya, Kustiawan Natadipraja yang akrab disapa Abah Engkos memberikan dukungannya secara penuh kepada calon anggota legislative (Caleg) Provinsi Banten nomor urut 5 dari Partai Golkar, Medi Sumaedi, SH.
Ada sejumlah alasan yang diungkapkan Abah Engkos kenapa dirinya menjatuhkan pilihannya kepada sosok Medi Sumaedi untuk bisa mewakili warga Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten, khususnya dari Dapil Banten IV yang terdiri dari 14 kecamatan yakni Balaraja, Cisoka, jambe, Jayanti, Solear, Tiga Raksa, Gunung Kaler, Kemiri, Kresek, Kronjo, Mauk, Mekar Baru, Sukadiri dan Sukamulya tersebut.
“Alasan kenapa saya mendukung Pa Medi untuk bisa menjadi wakil rakyat di Provinsi Banten mewakili 14 Kecamatan di kabupaten Tangerang yakni, karena tegak lurus dukungan dengan Hj Airin sebagai Caleg DPR-RI dari Partai Golkar,” kata Abah Engkos saat pertemuan dengan sejumlah Korcam Dapil Tangerang IV di di Sekretariat GCP (Gerakan Cinta Prabowo), Kp Pesanggrahan, RT 006/01 Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Minggu(14/1/2023).
“Abah cari orang (Caleg) yang nginduk tegak lurus ke Caleg DPR-RI Bu Airin, ternyata ada Pa Medi,” tambahnya.
Dengan duduknya di DPRD Provinsi Banten nanti, sambung Abah Engkos pihaknya tentu bisa bersinergi yang disesuaikan dengan komisinya di DPRD Provinsi.
“Mudah-mudahan Pa Medi teu ngorbankeun urang. Karena ucapan adalah amanah,” kata Abah Engkos.
Pada kesempatan tersebut, Abah Engkos selaku Ketua GCP itu meminta kepada Caleg Medi Sumaedi mau melakukan kontrak politik untuk pengadaan atribut berupa seragam dan juga pengadaan sekretariat GCP yang nantinya digunakan sebagai sarana konsolidasi.
Selanjutnya, dalam membangun seni budaya di Banten umumnya, dan Kabupaten Tangerang khususnya, Abah Engkos mewakili keluarga besar para seniman pelaku seni budaya meminta kepada Medi Sumaedi jika terpilih nanti, bisa menjembatani mereka kepada aparatur pemerintah yang ada di RI 1.
Menurut Abah Engkos, para pelaku seni budaya selama ini dirasakannya masih kurang dapat perhatian dari pemerintah khususnya di Provinsi Banten.
“Mudah-muidahan, dengan ketemunya saya dengan Pa Medi bisa menjembatani kami dari semua lini dari kabupaten Tangerang khususnya. Umumnya di Provinsi Banten terkait seni budaya.
Kedua, terkait ranah keagamaan, karena di Kabupaten Tangerang tidak lepas dari keberadaan Ponpes salafiyah dan pengajian ibu-ibu yang mana para ustadz di sini sampai hari ini belum disentuh,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Medi Sumaedi merasa bahagia sebab mendapatkan sebuah kehormatan untuk dapat bersilaturahmi dengan Abah Engkos dan jajarannya.
“Alhamdulillah saya bisa belajar banyak dari Abah Engkos. Semoga, sinergi ini dapat membawa kebaikan untuk semua,” tuturnya.
Medi menegaskan bahwa, budaya kearifan lokal harus dijunjung tinggi sehingga dapat bermanfaat sebesar-besarnya untuk kemajuan daerah dan bisa membangkitkan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Tangerang.
“Saya yakin apa yang dilakukan Abah Engkos selama ini dalam membangun kearifan lokal melalui seni dan budaya akan berdampak luar biasa bagi kemaslahatan umat sehingga banyak menuai manfaat, untuk generasi hari ini dan mendatang,” pungkasnya. (mt01)