Monitor, Jakarta – Meski dihadiri jutaan peserta, Reuni Akbar 212 berakhir dengan super damai pada Minggu (2/12/2018). Kehawatiran sejumlah pihak yang menyebut bahwa aksi reuni akbar 212 disusupi kelompok radikal, nyatanya aksi tersebut damai-damai saja.
Para peserta yang berasal dari berbagai daerah, dari berbagai suku, RAS atau golongan di penjuru negeri ini begitu saling menghormati dan menghargai. Bahkan, para peserta saling mengingatkan untuk menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah sembarangan.
Di acara tersebut, para peserta pun banyak saling bercengkrama satu dengan yang lainnya. “Masa aksi kita-kita yang sangat damai ini disebut radikal,” ucap seorang peserta dengan tertawa yang direspon dengan peserta lainnya dengan mengucapkan takbir. “Allahu akbar,” timpal peserta lainnya.
Pantauan wartawan, pada Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 Wib massa membludak keluar dari stasiun Tanah Abang. Para peserta kemudian meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki dari Stasiun Tanah Abang menuju kawasan Monas namun perjalanan tersendat karena banyaknya massa yang hadir.
Sesekali terdengar suara dari atas pengeras suara dari mobil-mobil panitia di beberapa titik yang menyarankan agar massa tak memaksakan menuju kawasan Monas karena sudah penuh. Massa juga terpantau sudah memenuhi di sekitaran kawasan Patung Kuda sejak Minggu pagi. Lantunan shalawat dan takbir terus menggema di acara tersebut.
Sejumlah ulama, dan tokoh nasional hadir dalam acara tersebut dan memberikan orasi. Seperti Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua DPR, Fadli Zhon, dan sejumlah tokoh lainnya. Selain itu, acara juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Para ulama, dan tokoh secara bergantian memberikan pidato.
Bahkan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pun hadir dan menyampaikan pidato singkatnya. Selain itu, dalam aksi damai tersebut juga diperdengarkan pidato dari Habib Rizieq Syihab langsung dari Mekah. (mt01)