Monitor, Tangsel – Keberadaan BUMD Tangerang Selatan (Tangsel) yakni PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) kini dilematis. Pasalnya ada segelintir massa pedemo yang menuntutnya agar segera dibubarkan.
Diketahui, kursi direksi PT PITS kini tengah dijabat dua kandidat bakal calon Wali Kota (Bacawalkot) Tangsel, yakni Ruhamaben dan Dudung E Diredja. Entah dari mana awalnya, tiba-tiba tuntutan yang meminta PT PITS dibubarkan mencuat dari aksi sekira belasan pedemo di depan gedung DPRD, Setu, Kamis (20/2/2020).
Para pedemo itu mengatasnamakan Presedium Pemantau dan Pengawas Pembangunan Tangerang Raya (P4TRA). Mereka mendatangi DPRD Tangsel dengan peralatan aksi seadanya Di antara poster-poster yang dibawa bertuliskan, “Bubarkan PT PITS”.
Kebetulan atau tidak, tuntutan para pedemo terlihat aneh lantaran meminta BUMD itu dibubarkan tepat saat kedua direksinya maju mencalonkan diri sebagai Wali Kota. Apalagi diketahui, saat ini justru PT PITS tengah menjalin kerjasama membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bagi warga Tangsel.
Ketika diwawancarai, Koordinator aksi bernama Saeful Basri mengaku demonya tak terkait Pilkada. Dia menjelaskan jika telah memonitor PT PITS sejak lama. Bahkan dilakukan sejak PT PITS berdiri.
Anehnya, demo mengkritisi PT PITS baru dilakukan saat memasuki tahapan Pilkada sekarang ini.
“Kita monitornya sejak PT PITS berdiri, awal bulan berdiri itu kan sudah ada direksinya dari unsur partai politik, PKS itu kan. Memang kita sengaja monitor terus dari dulu, bukan hanya sekarang. Dan sekarang ini kita tidak punya kepentingan politik,” katanya di gedung DPRD Tangsel.
Sementara dikonfirmasi terpisah, salah satu direksi PT PITS yang maju di Pilkada Tangsel, Ruhamaben, merasa ada yang tak wajar dalam tuntutan para pedemo. Namun begitu, dia tak mau ambil pusing dan tetap akan terus bekerja merealisasikan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP).
“Saya nggak tahu alasan mereka apa. Kita terus serius bekerja merealisasikan RJPP 2016-2021 sesuai kesepakatan dengan pemegang saham, dan Alhamdulillah masih on the track,” ucapnya.
Wartawan coba meminta konfirmasi kepada satu direksi lainnya di PT PITS, Dudung E Diredja soal tuntutan pedemo. Sayangnya, Dudung memilih bungkam dan tak mau memberi komentar apapun.(bli)