Monitor, Tangsel – Longsor akibat patahan sheet pile Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), menyebabkan seratusan ton sampah tumpah mengotori aliran sungai Cisadane. Kini, pihak kepolisian pun sibuk menggelar penyelidikan atas kasus itu.
Patahan sheet pile TPA Cipeucang memunculkan kecurigaan, adanya proses pengerjaan di luar prosedur yang ditentukan. Diketahui, proyek sheet pile itu baru selesai dikerjakan pada Desember 2019 dengan nilai pagu Rp24 miliar.
Desakan meminta pengusutan atas longsornya TPA Cipeucang terus meluas. Bahkan aktivis lingkungan hidup Banksasuci, beberapa kali sempat menggelar aksi sindiran dengan membersihkan sampah-sampah yang mengotori sungai Cisadane.
Diam-diam, rupanya pihak kepolisian bergerak melakukan pengusutan longsornya sheet pile TPA Cipeucang. Namun begitu, belum ada keterangan secara rinci proses apa saja yang dilakukan petugas dalam mengumpulkan fakta-fakta di lapangan.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan, belum mau menjelaskan proses hukum yang berjalan. Dia sendiri mengarahkan agar mengonfirmasi langsung proses penyelidikan itu ke bagian Satuan reserse dan kriminal.
“Soal penyelidikan itu nanti detailnya ke Kasat (Reskrim) ya,” singkat Iman, Minggu (7/6/2020).
Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Muharam Wibisono Adipradono, membenarkan bahwa proses penyelidikan masih berjalan. Namun, dia tak mau membeberkan apakah ada unsur pidana dalam kejadian itu dan siapa saja yang akan diperiksa.
“Kita masih lakukan penyelidikan,” ungkap Muharam.
Posisi sheet pile itu sendiri berada persis di bibir sungai Cisadane. Pada Jumat 22 Mei 2020 dini hari, tejadi patahan dinding sheet pile sepanjang 60 meter. Disebutkan, pemicunya adalah tekanan volume sampah bercampur air sisa curah hujan yang turun lebat selama beberapa hari berturut-turut.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Lingkungan Hidup, Yepi Suherman, keras membela bahwa kontraktor dari PT Ramai Jaya Purna Sejati telah bertanggung jawab atas patahan sheet pile yang memicu longsoran sampah di TPA Cipeucang. Saat ini, kata dia, tengah dilakukan proses pengerukan sampah yang tumpah ke sungai Cisadane.
“Masih diupayakan pengerukan sampah di tepi sungainya, sekarang sudah mencapai 70 persen sampah yang sudah terkeruk. Kami buat juga terasering, bertingkat, tujuannya apabila ada hujan air tidak langsung ke bawah. Pihak ketiga sudah siap memperbaiki, pengerukan sampah pun mereka yang tanggung jawab,” ucap Yepi ditemui sebelumnya.(bli)