PPNI Gelar Training of Trainer di Kota Tangerang

oleh -

Monitor, Kota Tangerang,- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menggelar Training of Trainer (ToT) dari tanggal 16-17 Juli 2022, di Hotel Golden Tulip Essential Kota Tangerang.

Kegiatan tersebut diikuti mulai dari DPW dan DPD tingkat kota maupun Kabupaten di Provinsi Banten.

Ketua DPP PPNI, Harif Fadillah menuturkan, bahwa Training of Trainer ( ToT) ini, bertujuan untuk mendalami visi, misi berorganisasi, memahami tentang berbagai kebijakan dan peraturan organisasi secara internal, mengetahui fungsi dan tanggung jawab masing- masing anggota.

“Tujuan ToT ini, pertama seluruh kebijakan, program, pedoman dan peraturan organisasi agar gerak langkah dalam organisasi PPNI bisa selaras. Yang kedua sebagai ajang silaturahmi pasalnya sudah lama kegiatan ini dilakukan secara daring disebabkan pandemi, kali ini dilakukan secara tatap muka dengan peraturan prokes ketat,” kata Harif Fadillah, Sabtu (16/7/22).

ToT ini, tambah Harif, akan dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat pusat ke DPW dan DPD yang selanjutnya akan berjenjang training bagi tingkat yang lebih menyasar sampai pada anggota.

Harif menjelaskan, bahwa anggota PPNI seluruh Indonesia berjumlah 753.000 orang dengan target estimasi menjaring 1 juta anggota dengan pendaftaran beralih dari sistem manual ke online.

Ia berharap PPNI DPW Banten wilayah yang terdekat dengan Ibukota bisa menjalin komunikasi yang erat dengan DPP dan kepada wilayah lain yang berdekatan dengan DKI Jakarta.

Menurutnya, DPW Banten dapat menjadi salah satu percontohan pengelolaan berorganisasi di seluruh Indonesia.

Sejak awal pandemi covid-19 muncul di Indonesia, PPNI telah membentuk satuan tugas yang berguna untuk mengkoordinir seluruh kegiatan dalam rangka penanganan pandemi dari sisi organisasi profesi.

PPNI telah membantu penyaluran alat pelindung diri kesehatan, membela mengupayakan bagi anggota yang tidak terlindungi secara sarana dan prasarana maupun kebijakan serta melakukan advokasi terhadap kebijakan – kebijakan yang tidak mendukung kerja perawat seperti insentif, uang makan, tempat penginapan, transportasi yang terhambat.

PPNI juga memberikan santunan sebesar Rp 5 juta per orang dan beasiswa bagi anak perawat.

“Anggota PPNI yang meninggal berjumlah 717 anggota di masa pandemi ini,” ungkapnya

Harif menambahkan, peran PPNI dengan kebijakan pemerintah yakni melakukan dua hal seperti advokasi dan lobi, agar kebijakan mampu berpihak kepada perawat terutama dalam hal eksistensi dan kesejahteraan.

“Advokasi dan lobi, adalah jalan utama apabila tidak berjalan secara lobi, kami melakukan aksi seperti di Garut, Tasikmalaya dan Priangan Timur menuntut terkait pengusulan status bagi PPK. Selama ini sebagai tenaga honorer, ditempat lain dilakukan advokasi secara audiensi dengan Gubernur masing-masing secara berjenjang,” paparnya.

Di tingkat pusat, tegas Harif, PPNI melakukan pendekatan khusus dengan kementerian PAN/RB, kementerian dalam negeri, kemenkes, DPR RI, Presiden RI, untuk mendapat perhatian keberadaan tenaga honorer perawat yang sudah bekerja lama.

“Saat ini, kami juga mengusulkan program one village, one nurse adalah satu perawat, satu desa yang mampu mengawal kebutuhan kesehatan masyarakat ,” jelasnya.

Sementara, Ketua DPW PPNI Banten Ahmad Darajat mengungkapkan, pihaknya berterima kasih atas kehadiran seluruh pengurus DPW dan DPD dari masing-masing daerah perwakilan.

“Semoga ToT tahun 2022 ini, bisa membawa organisasi PPNI DPW Banten mampu mensejahterakan anggota serta bisa menjalin kerjasama yang lebih erat baik dengan pemerintah daerah maupun pusat, serta mampu membawa organisai PPNI menjadi lebih baik lagi,” tukas Ahmad Darajat. (abe/mt02)

No More Posts Available.

No more pages to load.