Monitor, Tangsel- Pengusaha Muda Nasional, Bahlil Lahadalia, menerangkan alasan mengapa banyak pengusaha di Indonesia mendukung Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali memimpin sebagai presiden Indonesia di periode kedua.
Menurut Bahlil, dukungan itu disebabkan kerja keras pemerintahan Jokowi pada 4 tahun berjalan begitu dirasakan perubahannya, khususnya bagi dunia usaha. Dimana berbagai regulasi yang ada kian dipermudah, hingga memberi harapan tumbuh suburnya sektor ekonomi nasional.
“Memang ada harapan di kepemimpinan Jokowi ini untuk ekonomi kita lebih baik,” ujar Bahlil yang juga Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (1/12/2018).
Dia pun membantah, jika dukungan politik para pengusaha kepada Jokowi hanya semata-mata karena kepentingan praktis. Selama empat tahun belakangan ini, menurut Bahlil, banyak pembangunan infrastruktur dilakukan Jokowi sebagai penunjang perekonomian Indonesia.
“Jokowi dalam membangun Indonesia selama empat tahun tidak hanya fokus pada satu wilayah, tapi semua wilayah dia bangun infrastruktur. Maka, pertumbuhan ekonomi itu sudah menebar di seluruh wilayah,” sambungnya.
Meski dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil menegaskan, bahwa HIPMI bukanlah organisasi politik. Dengan begitu, dukungannya kepada Jokowi merupakan dukungan pribadi tanpa membawa nama HIPMI.
“Banyak pengusaha yang memandang pemerintahan Jokowi ini benar-benar membangun Indonesia. Kita tahu pertumbuhan ekonomi kita itu kan dulunya hanya bertumpu pada pulau Jawa. Sekarang dengan infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi itu sudah menyebar di seluruh wilayah,” ucapnya lagi.
Infrastruktur yang gencar dibangun pemerintah di banyak wilayah itu pada akhirnya berdampak pula pada pengelolaan dan distribusi hasil produksi. Dengan demikian, dunia usaha, baik pengusaha besar sampai ke pengusaha kecil diklaim semakin maju dan mengalami perkembangan karena mudahnya akses yang akan dilalui.
“Bohong kalau ada pengusaha yang menyatakan bahwa membangun usaha besar itu tanpa infrastruktur,” tandasnya.(bli)