Monitor, Kota – Dafir (37) pengusaha barang rongsokan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, awalnya tak pernah menaruh curiga kepada setiap penjual barang bekas yang datang kelapaknya. Namun, pada Rabu (07/11/2018) kemarin, dia terkaget seketika melihat puluhan kilo besi yang dia beli dari dua orang tidak dikenal, ternyata adalah puluhan batang mortir aktif dan proyektil peluru.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang kota AKBP Deddy Supriyadi menuturkan, penemuan puluhan batang mortir aktif itu berdasarkan laporan pemilik usaha barang rongsokan.
Saat itu, lanjut Deddy, berdasarkan keterangan Dafir, pada Selasa (6/11/2018) lalu, dia menerima kedatangan dua orang penjual barang dimaksud dengan membawa mobil bak terbuka jenis Kijang.
“Pemilik lapak kedatangan penjual, mengaku hendak menjual besi bekas. Tanpa curiga kemudian besi itu ditimbang, dengan berat totol 220 kg,” kata Deddy.
Setelah malam harinya, pemilik usaha tersebut kemudian memeriksa besi bekas yang disimpan penjual di dalam 4 karung dengan berat total 220 kg tersebut, untuk dibawa kembali ke peleburan besi.
“Pas diperiksa ternyata mortir, penemuan itu kemudian dilaporkan pemilik lapak ke pengurus RT, Bhabinkamtibmas dan Polsek Cipondoh,” jelas Deddy.
Polisi Polsek Cipondoh yang mendatangi lokasi kemudian melaporkan hal itu ke tim Gegana Polda Metro Jaya.
Sementara, Kapolsek Cipondoh Kompol Sutrisno mengatakan, seluruh mortir tersebut dalam kondisi berkarat. Terdiri dari 57 mortir ukuran panjang sekitar 30 sentimeter (cm) dan berdiameter sekitar 9 cm, 3 mortir ukuran panjang 21 cm dengan diameter sekitar 6 cm, serta 3 buah proyektil ukuran panjang sekitar 15 cm dan diameter sekitar 3,5 cm.
“Penanganan oleh anggota tim Gegana Polda Metro Jaya, selesai sekitar pukul 23.50 WIB. Dari hasil pemeriksaan tim Gegana bahwa 60 mortir dan 3 proyektil peluru itu masih aktif. Setelah didata dan dibungkus dengan karton, mortir diamankan sebagai barang bukti,” ungkapnya.
Sutrisno menambahkan, Dafir membeli barang bekas yang ternyata mortir itu dengan harga Rp 4.600 per kilogram. Jadi totalnya sebesar Rp 1.012.000,” tukasnya. (ben)