Monitor, Tangsel- Kemungkinan munculnya poros baru pada Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan (Pilwalkot Tangsel) yang digelar pada 9 Desember nanti sudah banyak diprediksi sejumlah tokoh. Pasalnya, tiga pasang bakal calon wali kota dan wakilnya yang ikut berkompetisi masih menyisakan beberapa partai politik (Parpol) peserta pemilu yang belum menentukan sikap.
Diketahui, hingga kini baru partai Golkar yang telah pede mengusung bakal calon, Benyamin Davnie- Pilar Saga Ichsan dari jauh hari. Dengan kekuatan 10 kursi di parlemen, Golkar nampak begitu optimis memenangkan pertarungan. Menyusul Parpol lainnya yakni , PDI-P dan Gerindra yang menjagokan pasangan Muhammad- Rahayu Saraswati. Sementara, Siti Nur Azizah- Ruhamaben terlihat intens menjalin komunikasi politik, meski pun belum final, sejumlah politisi PKS terlihat begitu menginginkan duet antara Nur Azizah dan Ruhamaben tidak kandas ditengah jalan sebagaimana yang terjadi antara Muhammad- Azmi Abu Bakar politisi PSI yang tergeser oleh Saraswati.
Membaca peta politik Pilkada Tangsel, salah satu tokoh masyarakat Tangsel, Ibnu Chaldun kepada monitor mengungkapkan, selain kemunculan tiga pasangan calon dan Parpol pendukungnya yang sudah santer , namun menurutnya ada sejumlah bakal calon yang masih memiliki potensi untuk muncul dan ikut kedalam bursa pencalonan.
Seperti diketahui, deklarasi Kemal Pasha-Ramzy baru-baru ini dikarenakan mereka masih melihat adanya peluang untuk tampil. Dikatakan Ibnu Khaldun, kandidat lainnya yang mempunyai potensi seperti Rizal Bawazier (pengusaha), Tomi Patria (lurah),Biem Benyamin (politisi Geindra), Azmi Abubakar (Politisi PSI) juga harus bisa meningkatkan elektabilitas agar mereka bisa dilirik parpol lain.
“Dalam politik tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi sebab masih ada waktu,” kata Ibnu Chaldun, Kamis(13/08/2020)
Sambung Ibnu Chaldun, beberapa partai yang belum menentukan sikap politiknya, seperti PAN (2 kursi), Hanura(1 kursi), PKB (4 Kursi) dan PSI(4 kursi) hingga kini tentu tidak bisa dianggap remeh. Jumlah kursi parpol tersebut, jika digabungkan cukup untuk mengusung satu pasangan calon. Disisi lain PKS pun secara resminya pihak DPP belum memberikan surat rekomendasi.
“Mendapatkan tiket Parpol harus melalui perjuangan berat. Selain elektabilitas tinggi, kandidat juga mesti punya amunisi yang cukup, sebab terjun di dunia politik harus siap dengan cost politik,” terangnya.
Semua kandidat bakal calon wali kota, menurut Ibnu Chaldun harus terus membangun sikap optimisme, seperti halnya Tomi Patria yang terlihat tidak gentar dalam berkompetisi dengan selalu intens membangun komunikasi politik dengan kandidat lainnya.
“Tomi Patria begitu pede, karena dia punya basis masa yang jelas, namun tiket Parpol sebagai syarat mutlak tentu harus dimiliki, makanya menurut saya menggandeng kandidat berlatar belakang pengusaha seperti Rizal Bawazier penting untuk dipertimbangkan, biar klop!,” katanya.
Terpisah, Rizal Bawazier salah satu pengusaha sukses yang ikut terjun meramaikan bursa pencalonan wali kota Tangsel mengatakan bahwa dia tetap optimis mengikuti semua proses untuk mendapatkan tiket Parpol. Selama ini, Rizal Bawazier yang akrab disapa dengan panggilan “RB” selalu mengutarakan bahwa dirinya akan diusung PKS, tapi tidak menutup kemungkinan bisa mengambil poros baru jika berpeluang.
“Kita liat saja sampai tanggal 6 September, pendaftaran di KPUD Tangsel. Saat ini, saya terus menjalin komunikasi politik dengan kandidat lainnya,” kata Rizal. (mt01)