Monitor, Bogor- Pasca diresmikan, Ahad( 21/6/2020) rumah yatim SAMAWA yang beralamat di Gg Anyelir Timur Blok A10 No 28 Komplek Perumahan Taman Sari Bukit Damai, Desa Padurenan Kecamatan Gunung Sindur terus berbenah, tahap awal pengurus yayasan mengundang anak-anak yatim di lingkungan Desa Padurenan dan sekitarnya untuk mengenal lebih dekat Rumah Yatim SAMAWA yang akan di fungsikan sebagai sarana pembinaan ilmu agama, ilmu kemandirian dalam arti yang luas dan ilmu reguler (berhubungan dengan sekolah).
Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat Sahabat Samawa untuk melakukan aktivitas di Rumah Yatim SAMAWA, tunjuanya agar anak-anak tidak jenuh dan jadi malas belajar, meskipun begitu kami yayasan dalam beraktivitas tetap mengikuti sebahagian prosedur protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
Tahap awal, Sahabat Samawa mengundang 10 anak yatim/piatu yang berasal dari lingkungan Desa Padurenan dan sekitarnya untuk hadir dan mengenal dekat keberadaan Rumah Yatim SAMAWA sebagai tempat pembinaan kepada mereka agar menjadi generasi cerdas berakhlakul karimah sehingga bisa hidup mandiri di kemudian hari.
Pada kesempatan tersebut, pengurus yayasan yang berkesempatan hadir saling mengenalkan diri satu persatu untuk menjalin keakraban dengan anak-anak yatim, diantaranya Acep Sujita yang merupakan salah satu Pengurus Rumah Yatim SAMAWA paling sepuh usianya, namun tetap enerjik dan bersemangat dalam melakukan aktivitas sosial.
“Adik-adik semua jangan merasa sungkan. Kami adalah orang tua kalian juga yang akan berusaha membesarkan kalian berpendidikan dan mandiri,” kata Acep dihadapan anak-anak yatim, Jumat(26/6/2020).
Lelaki yang bekerja sebagai PNS ini merupakan aktivis sosial yang tak pernah lelah mengabdikan dirinya untuk kepentingan orang banyak. Menjelang penantian pensiunnya tetap enerjik tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berbuat kebaikan, terlebih kepada anak-anak yatim yang nantinya menjadi generasi penerus.
Selain Acep Sujita, Sahabat Samawa lainnya adalah Mochamad Dedi Nujamansyah(33). Bersama istri dan kedua anaknya, pria kelahiran Sukabumi, 01 januari 1987 ini merupakan penunggu Rumah Yatim SAMAWA sekaligus menjadi pembina bagi anak-anak yang nanti mau menetap.
Dalam perkenalan, anak-anak yatim pun maju satu persatu mengenalkan diri mereka, seperti Rendi (15), putra dari Dinan(alm) dan Nia warga RT02RW05 Kp Bulak Desa Padurenan, bersama adiknya Rizki (10) dia bercerita bahwa mereka mempunyai hobi yang sama yakni bermain sepak bola.
Sementara, Khaerunissa (15) putri dari Ghozali (alm) dan Ibu Sarah yang akan memasuki jenjang pendidikan ke tingkat SLTA itu sangat gemar membaca. Gadis yang akrab disapa Icha itu bercerita bahwa dirinya bercita-cita ingin menjadi seorang penulis.
Lain halnya dengan Ahmad Yudha Bahtiar (16), anak yang telah ditinggal kedua orang tuanya beberapa waktu lalu itu bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek, untuk melanjutkan jenjang pendidikan saat ini dirinya sudah mendaftarkan diri ke SMK 03 Gunung Sindur.
Mendengar cita-cita dan harapan anak-anak tersebut, keberadaan Rumah Yatim SAMAWA di Desa Padurenan diharapkan menjadi Oase (Samaha bagai daerah /tempat subur) bagi mereka. Dan bisa menghantarkan kepada cita-cita yang mereka dambakan.
Selanjutnya, pengurus Rumah Yatim juga berjanji akan terus menjalin silaturahmi dengan para orang tua atau saudara mereka untuk memberikan pemahaman pentingnya pendidikan, dan menambah keakraban rasa kekeluargaan. Kunjungan tersebut sangat penting sehingga pengurus bisa mengetahui lebih jauh tentang keberadaan, kondisi, dan aktivitas keseharian yang dilakukan anak-anak. (mt01)