OLEH: FACHRUDDIN ZUHRI (FZ) EKSPONEN TIM SEMBILAN
Disajikan Dalam Rangka Menyambut HUT Kota Tangsel ke-14
Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan genap berusia 14 (empat belas) tahun pada 26 November 2022 mendatang. Politisi, aktivis partai politik (parpol), birokrat, kelompok profesional, dan aktivis sosial kemasyarakatan yang dalam durasi 1998-2008 menghuni wilayah Kecamatan; Ciputat, Cisauk,Pamulang, Pagedangan, Serpong dan Pondok Aren (CIPASERA) dipastikan memahami bahwa,terbentuknya kota yang pernah disebut “bayi ajaib” Tangsel tak lahir begitu saja tanpa proses.
Terbitnya UU. Nomor 51 Tahun 2008, melalui lika liku panjang yang menyita waktu, tenaga, pikiran,energi lainnya, bahkan air mata para penggiat pemekaran dari berbagai elemen masyarakat. Kita patut bersyukur bahwa, dinamika proses terbentuknya Kota Tangsel, relatif mudah dan relatif murah tanpa berdarah-darah.
Banyak pihak terlibat dalam perjuangan melahirkan Tangsel, berbagai elemen masyarakat ambil bagian secara sadar, berdasarkan hobby berorganisasi, idealisme profesi, kebutuhan kelompok atau, komunitas.Apapun latar belakang dan motivasi mereka yang telah ambil bagian dalam proses melahirkan Tangsel tersebut, hemat penulis pantas mendapatkan apresiasi.
Aktivis CIPASERA, dianggap kelompok penggagas pembentukan kota otonom baru, awalnya berbasis utama pada Pimpinan Badan Perwakilan Desa (BPD), maka wajar jika Bupati Tangerang Drs. H. Ismet Iskandar membentuk FORMATS (Forum Masyaraakat Tangerang Selatan), sebagai jawaban strategis atas aspirasn masyarakat CIPASERA yang semakin didukung masyarakat, awal terbentuknya FORMATS basis utamanya para Kepala Desa (Kades).
Faktanya kemudian CIPASERA dan FORMATS saling menyemangati, bak dua Petinju “sparing partner” di atas Ring, menunjukkan permainan cantiknya masing-masing, guna menyambut lahirnya Tangsel.
Terbentuknya Presidium Pemekaran yang Ketua-nya dipercayakan kepada pinisepuh wilayah ini Drs.KH. Zarkasih Nur, didampingi Almarhum (Alm) H. Margiono sebagai Sekertaris, petanda baik bahwa, perjuangan segera sampai, sekalipun dalam proses pembentukan Presidium ada dinamika, satu kelompok menghendaki Alm. H. Margiono menjadi Ketua, sementara kelompok lainnya menghendaki Drs. KH. Zarkasih Nur yang menjadi Ketua, dalam proses itulah penulis mendapatkan pencerahan dari Alm. H.Margiono dengan narasi; …
…”Kiyai Zarkasih Nur itu Tokoh Nasional yang sangat ngayomi, percayalah dengan saya, kalau beliau yang Ketua, Kota yang kita inginkan, akan menjadi satu-satunya Kota di Republik ini, yang lahirnya tanpa berdarah-darah,…” pemikiran dan pandangan visioner, yang tajam setajam mata Elang.
Setelah Presidium Pemekaran terbentuk, seluruh elemen masyarakat yang mendukung pemekaran berhimpun ke dalamnya, prediksi Alm. H. Margiono terbukti, Kota otonom baru Tangsel lahir, tanpa pergolakan yang meminta darah dan nyawa, semuanya berlangsung dalam suasana kondusif.
UU No.: 51 Tahun 2008, tanggal 26 November 2008, merupakan landasan yuridis formal terbentuknya Kota Tangsel Dalam Provinsi Banten, pun demikian pemerintahannya baru efektif berjalan mulai 24 Januari 2009, setelah dilantiknya Ir. HM. Shaleh MT, sebagai Penjabat Walikota. Beberapa waktu kemudian, Walikota menerbitkan Keputusan No.: 001.5/Kep.88-Huk.Org/2009, tanggal 3 Agustus 2009, tentang Pembentukan Tim Lomba Logo Daerah (TLLD) Pemerintah Kota Tangsel, yang Struktur Organisasi dan Personilnya terdiri dari: Pengarah: Walikota Ir. HM, Shaleh MT, KH. Zarkasih Nur, Alm. H. Margiono. Pembina: Sekertaris Daerah (SEKDA) Drs. H. Nanang Komara,M.Si. Penanggungjawab: ASDA I Drs. H. Ahadi, MM. Ketua Drs. H.Norodom Sekarno (Tokoh Masyarakat, unsur FORMATS), Sekertaris: Drs. H. Fachruddin Zuhri, M.Si. (Profesional; Jurnalis dan
Akademisi, unsur CIPASERA). Anggota TLLD sbb: Drs. Heri Sumardi (Politisi Demokrat, unsur FORMATS), Drs. H. Suryadi Ni’an (Tokoh Masyarakat, unsur FORMATS), Drs. H. Mursidi Ilyas, MM. (Ketua Forum Kepala Kelurahan Tangsel, unsur FORMATS), Tb. Rahmatullah, S.Pd. (Politisi PAN, unsur CIPASERA), Drs. H. Abdul Rojak, M.Ag. (Pemuka Agama, unsur CIPASERA), Ir. Landung Mintoharjo M.Si (Tokoh Ormas, unsur CIPASERA), dan Agam Pamungkas (Seniman dan Sejarawan, unsur CIPASERA), personil TLLD tersebut 9 (sembilan) orang, maka lebih populer dengan sebutan TIM SEMBILAN.
Tangsel segera genap 14 (empat belas) tahun, kita sepakat bahwa, banyak pihak (terutama birokrat dan politisi) telah kebagian berkah atas keberadaan Tangsel RUMAH KITA BERSAMA, Logo Tangsel berupa badge, pin, dan atau bentuk tampilan lainhya, melengkapi busana kedinasan simbol martabat pemakainya, yang bagi penulis masih mengundang pertanyaan. Apakah mereka yang sudah sampai pada kehendaknya paham bahwa, BLANDONGAN sebagai icon utama logo Tangsel mengandung makna tempat terjadinya musyawarah mufakat secara egaliter bernuansa kekeluargaan, dan Moto: CERDAS MODERN RELIGIUS (CMR) merupakan intipesan semangat Penggiat Pemekaran, agar semua pihak dalam wilayah ini, secara sadar ambil bagian dalam proses mewujudkan masyarakat Tangsel; yang semakin cerdas, semakin modern, dan semakin religius tanpa sekat rasis.
Dalam nostalgia ini, izinkan penulis menyampaikan aspirasi dan harapan terserap dari; para penggiat pemekaran baik yang dari dahulu hingga sekarang berada di dalam sistem, maupun para penggiat pemekeran yang dari dahulu hingga sekarang berada di luar sistem pemerintahan, aspirasi yang masih perlu mendapatkan perhatian bersama;
Pertama, terkait Logo Daerah, elok rasanya jika ada semacam prasasti nokta sejarah akan hal itu, berharap kita tak menyesal dikemudian hari, manakala satu persatu diantara mereka berpulang kembali keharibaan Allah SWT., dan Kedua, Buku Sejarah Terbentuknya Kota Tamgsel, versi pemerintah yang diterbiktan Kantor Arsip Daerah, perlu dikaji ulang guna meng-akomodir barangkali saja, masih ada; fakta sejarah yang lepas, terutama dinamika yang terjadi antara pihak Eksekutif (Bupati dengan jajarannya) Kabupaten Tangerang dengan pihak Legislataif (DPRD) kala itu, atau boleh jadi masih ada Penggiat Pemekaran yang namanya belum tercantum, dipandang perlu dan pantas dicantumkan.
Kedua hal tersebut, hemat penulis perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan perhatian bersama, SELAMAT ULANG TAHUN KE 14 TANGSEL, Kota dan RUMAH KITA BERSAMA. (*)