Monitor, Tangsel Sektor wisata di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mengembangkan diri. Karena keterbatasan kekayaan alamnya, sektor wisata di tangsel tak hanya mengandalkan destinasi wisata alamnya, melainkan juga ke beberapa sektor lain seperti kuliner, dan sarana rekreasi yang dikelola swasta.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Tangsel, Judianto menjelaskan, selama ini jajarannya menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk menjalankan berbagai event kegiatan yang bisa menicu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.
“Tahun 2020 akan ada kenaikan 10 persen atau total mencapai 55 kegiatan dari tahun 2019 ini yang hanya 50 kegiatan. Semya kegiatan itu akan diadakan bekerjasama dengan swasta dan lainnya,” terang Judianto, Kamis (4/3/2019).
Dia menjelaskan, hingga saat ini tercatat ada 27 destinasi wisata di Kota Tangsel. Dari sisi kunjungan, jumlahnya mengalami peningkatan drastis hingga telah menembus 1,3 juta wisatawan pada akhir tahun 2018 kemarin.
“Jumlahnya tahun 2018 mencapai 1,3 juta wisatawan, tahun ini akan terus kita maksimalkan. Tapi jumlah itu akumulasi, karena destinasi di Tangsel itu lebih banyak destinasi kuliner, jadi kunjungan lebih banyak di sektor itu,” lanjutnya.
Menurut dia, tak sedikit pula jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi alam seperti taman Jaletreng di taman Kota 2. Selain itu ada pula Kampung Dongeng, Ocean Park, Situ Gintung, Taman Kota 1 BSD, The Breeze, Kandang Jurang Doank, Puspiptek, Monumen Palagan Lengkong, Tandon Ciater, dan berbagai destinasi lainnya.
“Mulai dari edu wisata, eko wisata, hingga tekno wisata. Misalnya edu wisata yang ada di Kampung Dongeng, tujuannya untuk membangun karakter anak melalui nilai-nilai kehidupan yang diajarkan dengan cara mendongeng,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dikatakan Judianto, pihaknya juga akan membuat kalender event tahunan, dimana tujuannya bisa menjadikan kota Tangsel sebagai destinasi para pelancong dari berbagai daerah di Indonesia hingga internasional.
“Kalender event itu tujuannya agar wisatawan tahu event-event yang akan berlangsung. Contohnya misal pada tahun 2018 kemarin ada 21 event. Mulai dari Tangsel Jazz Festival, Batik Festival, Festibal Marching Band, Festival Budaya, Street and Kuliner Festival dan event lainnya,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Airin Rachmi Diany berharap Kota Tangsel mempunyai wisata yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya sendiri, baik untuk edukasi, ekonomi maupun teknologi.
“Saya berharap Tangsel punya destinasi wisata yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Tangsel maupun masyarakat luar Tangsel,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Airin pun mendorong agar tiap-tiap kelurahan dan kecamatan mempunyai ciri khas masing-masing yang mempunyai nilai jual, memiliki ciri khas. Tak hanya itu, revitalisasi sejumlah Situ akan dilakukan oleh Pemerintah kota (Pemkot) Tangsel guna memaksimalkan destinasi wisata.
“Revitalisasi ini susah maka kita bangun tandon. Beberapa tandon sudah ada, Tandon Lengkong Wetan dalam proses dibangun dan juga masih ada Tandon Nusa Loka yang dal tahap penyelesaian,” tukasnya. (ADV).