Monitor, Tangsel – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan(DKP3) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mulai menggarap kawasan pertanian terpadu (KPT) yang berlokasi di wilayah Ciater, Serpong. Program pengembangan KPT yang dirancang menjadi kawasan ekowisata ini sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19.
Kepala DKP3 Kota Tangsel, Yepi Suherman mengatakan, pihaknya bertekad untuk mewujudkan impian menjadikan KPT sebagai ekowisata di Tangsel. Pihaknya mengaku sedang me-review desain yang ada untuk mengembangkannya, konsepnya mengembangkan zonase untuk kawasan dengan membagi menjadi beberapa blok, seperti blok holtikultura, blok bunga, peternakan, perikanan dan lainnya.
“Kami sedang mencoba merancang ulang dan me-review desain yang sudah ada untuk pengembangan kawasan ini,” ujar Yepi,saat ditemui dilokasi, Rabu (27/7/2022).
Harapannya, kawasan ini kedepannya bisa menjadi tempat kunjungan atau tempat edukasi bagi para pelajar ataupun masyarakat umum. “Nantinya akan dijadkan tempat kunjungan, terutama anak sekolah ataupun masyarakat umum,” jelas Yepi.
Pihaknya akan memaksimalkan kawasan itu salah satunya untuk uji coba pengembangan tanaman anggur. Ia melihat, kedepan Kota Tangsel punya peluang untuk menjadi kota anggur. “Kami akan manfaatkan green house yang sudah ada untuk pengembangan anggur melalui metode demplot atau demontration plot,” kata Yepi.
Demplot atau Demontration Plot itu sendiri adalah metode penyuluhan pertanian yang ditujukan kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan, dengan maksud agar para petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
“Jadi sebelum di masyarakat dikembangkan, kita coba dulu apakah cocok atau tidak. Jika sudah berhasil, nantinya bisa dikembangkan di masyarakat,” imbuhnya.
Yepi mengakui, untuk pengembangan kawasan ini perlu waktu dan anggaran. Sehingga pihaknya mulai bergerak dengan mengerjakan apa yang bisa dikerjakan lebih dulu agar kawasan tersebut tidak mangkrak.
“Pemanfaatan kawasan ini memang tergantung anggaran. Saat ini, yang bisa dikerjain kita kerjain saja agar tidak mangkrak,” bebernya.
Yepi mengatakan,sudah merancang beberapa metode untuk pengembangan kawasan pertanian terpadu ini. Diantaranya, kata Yepi, pilihannya melalui penganggaran pada DKP3 Tangsel atau jika memungkinakan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat. Selain itu, pihaknya juga bisa mengambil opsi bekerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan kawasan tersebut.
“Kami sedang merancang berapa kebutuhan anggaran untuk pengembangan kawasan ini, nanti akan disampaikan kepada pimpinan apakah bertahap atau seperti apa,” katanya lagi.

Menurut Yepi, tahun ini pihaknya sudah menggandeng aparat dari kesatuan Kodim 0506 Tangerang untuk membuka dan pemanfaatan lahan tersebut. Nantinya, pihak Kodim 0506 Tangerang bisa memanfaatkan lahan sekira 1-2 ha untuk ditanami jagung.
“Tahun ini ada program dari KASAD soal ketahanan pangan. Kami padukan untuk pemanfaatan lahan di kawasan ini kerjasama dengan Kodim untuk ditanami jagung. Sasarannya 1-2 hektar ,” kata Yepi.
Ia juga berharap kerjasama dengan pihak Kodim 0506 Tangerang itu bisa bermanfaat dan menjadikan kawasan terpadu ini bisa tergarap secara maksimal.
Sekedar informasi, Pemkot Tangsel telah membangun Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) pada lahan seluas 18 hektare di wilayah Ciater Serpong dengan sejumlah fasilitas seperti pusat pertanian, perikanan dan pengembangan agrobisnis sehingga warga bisa belajar cara bertani maupun mengolah pangan hingga jadi. Selain itu , disiapkan ruang khusus untuk pameran, serta nantinya disediakan juga berbagai jenis bibit tanaman sehingga pengunjung bisa melakukan praktek bercocok tanam.
Saat terjadi pandemi covid-19, pemkot Tangsel merubah sementara penggunaan KPT Tangsel menjadi Rumah Lawan COVID-19, khusus untuk menangani orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Saat ini, karena kasus covid-19 sudah berhasil dikendalikan, bangunan KPT Tangsel sudah kosong. Tidak ada lagi warga atau pasien yang dirawat di rumah covid tersebut.
Informasinya, bangunan tersebut akan kembali diserahkan kepada DKP3 Tangsel untuk dipergunakan sebagai pusat edukasi pertanian. Saat ini sedang dilakukan perbaikan-perbaikan di dalam gedung oleh pihak Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Tangsel. (mt03)