Siap Nyaleg di 2024, Yadi Suhendar ‘Uji Nyali’ Ke Propinsi Banten

oleh -

Monitor, Tangsel- Memasuki tahun politik 2024 bakal seru, 85 kursi legislatif di tingkat Propinsi Banten pastinya bakal jadi rebutan politisi dari sejumlah partai politik (Parpol). Mereka bisa berasal dari kalangan anggota dewan yang sudah 2 kali menduduki jabatan di DPRD tingkat kabupaten/kota maupun calon legislatif (Caleg) pendatang baru yang mencoba peruntungan karir politik.

Seperti diketahui, dari jumlah 10 Dapil di Propinsi Banten, 11 kursi diantaranya berasal dari Kota Tangerang Selatan atau Dapil Banten 7. Mereka antara lain; Anita Indah Wati (PDIP), Budi Prajogo (PKS), Yudi Budi Wibowo (Gerindra), Syihabudin Hasyim (Golkar), Rommy Adhie Santoso (Demokrat), Meretta Dian Arthanti (PSI), Toha (PDIP), Ria Mahdia Fitri (NasDem), Ahmad Fauzi (PKB), A Cut Muthia Ahmad M (PKS) dan Zaid Elhabib (Gerindra). Sebagian dari mereka sebelumnya merupakan anggota dewan yang duduk di DPRD Kota Tangsel.

Pada 2024 mendatang, selain para Caleg pendatang baru yang mencoba peruntungan karir di dunia politik. Pesaing bagi mereka yang sedang duduk di Banten saat ini kemungkinan juga datang dari para legislatif Tangsel yang bakal terbang ke Propinsi.

Meski banyak tantangan yang bakal dihadapi dalam merebut kursi legislatif di Banten, tokoh muda Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu yang juga Pembina Komunitas Pemuda Pencinta Alam (KAPPAL) Tangerang Selatan, Yadi Suhendar mengungkapkan bahwa dirinya sangat siap dan tidak gentar sedikit pun untuk terjun di 2024.

“Semua politisi yang saat ini berkuasa memulainya dari bawah. Saya pun sama, akan memulainya. Saat ini, modal uang bisa dicari tapi kalau keberanian mental untuk tampil itu harus datang dari dalam diri kita sendiri,’ ujar Yadi saat dihubungi monitortangerang.com, Rabu (1/6/2022) terkait niatnya terjun ke dalam dunia politik.

“Saya tidak gentar sama sekali!. Anggap saja ini uji nyali. Tak ada yang perlu ditakuti sebelum perang. Yang terpenting secara administrative saya lolos dulu semua persayaratannya nanti,” tambah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Yadi yang saat ini, aktif di komunitas kepemudaan itu, merupakan asli warga Kelurahan Muncul. Menurutnya, dukungan dari keluarga besar dan dorongan kawan-kawannya menjadi penyemangat untuk tetap optimis terjun ke dunia politik.

“Saya maju atas dorongan dari teman-teman karena mereka menginginkan ada putra asli dari kampungnya yang dapat menyuarakan aspirasi mereka di DPRD provinsi Banten. Dalam dunia politik tak ada yang tak mungkin. Semua orang punya peluang,” pungkasnya.

Sementara itu, sumber monitortangerang.com yang enggan ditulis namanya menyebut, saat ini banyak juga politisi senior yang ketar-ketir dalam mempertahankan kekuasaannya. Waktu satu tahun ini benar -benar dimanfaatkan mereka untuk konsolidasi membangun kekuatan dan melakukan pemetaan agar kursinya mereka tidak direbut orang.

“Untuk mengunci pendatang baru merebut kekuasaannya. Ada sejumlah politisi senior yang sudah memasang orang-orangnya di kelurahan -kelurahan untuk lakukan konsolidasi politik,” katanya.

Namun bagi politisi yang saat ini belum duduk dalam kekuasaan. Mereka biasanya memanfaatkan berbagai momen hari-hari besar untuk meningkatkan popularitas lewat spanduk-spanduk besar agar bisa lebih di kenal di masyarakat.

“Selain aktif pada kegiatan sosial kemasyarakatan, bagi pendatang baru biasanya memanfaatkan momen hari besar untuk meningkatkan popularitas lewat pemasangan spanduk dan baliho,” ungkapnya. (mt01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.