Monitor, Tangsel- Sinyal dukungan yang diberikan Wali Kota Airin Rachmi Diany kepada wakilnya, Benyamin Davnie, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menuai penolakan massa pendukung.
Airin yang juga menjabat ketua DPD Partai Golkar Kota Tangsel dianggap mengedepankan kepentingan pribadi, ketimbang kepentingan kaderisasi partai ke depan.
“Sinyal dukungan itu membuat soliditas internal partai terganggu, pasti terganggu. Karena mereka berharap ada ruang yang diberikan lebih dulu kepada kader internal, ketimbang calon dari luar partai,” terang Tomi Patria Edwardy, Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Tangsel kepada Monitor di Ciputat, Senin (28/10/2019).
Menurut Tomi, dia masih mengingat penegasan Airin di hadapan kader-kader Partai Golkar beberapa waktu silam. Di mana disebutkan, jika dalam kontestasi Pilkada akan lebih memprioritaskan kader partai untuk maju bersaing.
“Karena Ibu Airin sebagai Ketua Golkar pernah menyampaikan bahwa Golkar akan mengusung kader internal terbaik untuk maju (Pilkada), itu harus dibuktikan,” jelas Tomy, yang juga tengah maju sebagai calon Wali Kota Tangsel.
Bahkan, dikatakan Tomy, dirinya akan membuat surat permohonan kepada DPD Golkar Kota Tangsel, Provinsi Banten, hingga DPP Partai Golkar, agar memberi ruang bagi kader untuk maju bersaing dalam perhelatan Pilkada.
“Saya sebagai Ketua AMPI akan bersurat hingga tingkat DPP soal pencalonan dari internal partai. Karena kalau dibiarkan tiba-tiba mendukung calon dari luar, maka bisa membuat suara Golkar terbelah nanti,” katanya.
Diketahui, beberapa waktu lalu Airin pernah melontarkan sinyal dukungan kepada Wakil Wali Kota Benyamin Davnie untuk menjadi penerusnya di kursi Tangsel 1. Bahkan tak hanya itu, pada banyak agenda resmi Airin selalu mendorong Benyamin tampil mewakilinya.
Padahal, Benyamin Davnie sendiri merupakan kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Pada Pemilu April 2019 lalu, perolehan suara Partai Nasdem merosot tajam, hingga tak mendapat jatah kursi di DPRD Kota Tangsel.
“Kita semua tahu, waktu peresmian “Taman Kakak Aurel” Ibu Airin sempat mengucapkan sinyal arah dukungan itu. Kan mestinya nggak begitu, banyak kader Golkar yang kompeten, kita buka ruang dulu di internal. Saya sendiri siap bersaing untuk itu,” ungkap Tomy.
Pengurus Partai Golkar Kota Tangsel sendiri belum menentukan secara resmi siapa calon yang akan diusung. Meski dengan posisi 10 kursi legislatif yang dimiliki, menjadikannya berhak mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi.
Di sisi lain, AMPI merupakan salah satu Ormas pendulang suara yang didirikan Partai Golkar. Walaupun independen dengan AD/ART sendiri, namun secara historis dan ideologi AMPI tak dapat dipisahkan dengan keberadaan partai berlambang pohon beringin itu.(bli/mt01)