Monitor, Tangsel – Aurellia Qurrota Aini (16) meninggal dunia di rumahnya, Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang. Dia terjatuh, saat bersiap berangkat menuju lokasi pelatihan calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di daerah Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Aurel sapaan akrabnya, merupakan siswi kelas XI MIPA 3, SMA Islam Al Azhar BSD. Sejak lama dia mengidam-idamkan untuk menjadi bagian dari Paskibraka pada upacara HUT 17 Agustus. Meskipun akhirnya, kini keinginan itu terkubur bersama jasadnya di liang lahat.
Monitortangerang berhasil menelusuri kiprah Aurel di lingkungan sekolah. Informasi yang didapat menyebutkan, jika siswi berparas ayu itu rupanya aktif dalam berbagai kegiatan dan mendulang banyak prestasi akademik-non akademik.
“Dia itu banyak prestasinya, di kelas, di sekolah, akademik atau non akademik. Aktif di banyak kegiatan sekolah, dia pengurus OSIS juga kan,” ucap Yosep Hermawan Mustofa, Kabaghumas Sekolah Al-Azhar BSD ditemui di ruangannya, Senin (5/8/2019) sore.
Dijelaskannya, kegiatan terakhir yang terbilang sukses adalah ketika Aurel menjadi panitia acara festival ramadan kemarin. Karena berbagai potensi itulah, dia akhirnya lolos seleksi dan terpilih sebagai satu dari 5 siswa lain perwakilan sekolah Al-Azhar BSS.
“Kemarin dia panitia ramadan. Habis itu mengikuti seleksi untuk Paskibraka, dan lolos. Jadi total dari sini ada 6 siswa, 3 siswi dan 3 siswa,” katanya.
Selama mengikuti seleksi internal sekolah, dilanjutkan Yosep, Aurel menyisihkan banyak pesaing. Putri dari pasangan Faried Abdurrahman dan Sri Wahyuniarti itu selalu tampil prima dan cekatan dalam setiap proses yang dilalui.
“Setelah melalui seleksi internal, baru diserahkan ke Pemkot. Selama seleksi internal dia baik-baik saja, aktifitasnya normal. Maka nya kita kaget begitu ramai di berita, kalau meninggalnya almarhum dikaitkan dengan kelelahan selama menjalani latihan,” imbuhnya.
Setiap tahunnya SMA Al-Azhar selalu mengirimkan wakilnya untuk menjadi anggota Paskibraka di tingkat Kota maupun Provinsi. Tahun 2018 kemarin, ada 4 siswa yang mewakili Paskibraka Kota Tangsel, lalu 2 siswa lainnya mewakili Paskibraka Provinsi Banten.
Kini tinggal 5 siswa perwakilan SMA Al-Azhar yang masih terus mengikuti pelatihan calon Paskibraka Kota Tangsel. Disampaikan Yosep, belum ada rencana menarik pulang ke-5 siswa itu ke sekolah, mengingat ramai kabar yang beredar bahwa pelatihan oleh senior PPI terlalu memberatkan.
“Kita tidak menarik anak-anak yang ikut Paksibraka di sana, tetap ikut. Untuk evaluasi kita lihat, kita lihat sistemnya lagi di PPI seperti apa nanti,” tandasnya. (bli)