Soal Banjir di Kampung Gaga, APDESI : Kades Harus Lebih Peka dan Responsif

oleh -
Korwil I Apdesi Kabupaten Tangerang, Subur Maryono

Monitor, Kab. Tangerang,- Koordinator wilayah I Asosiasi Pemerintahan Desa se Indonesia (APDESI) Kabupaten Tangerang, Subur Maryono ikut angkat bicara soal banjir yang tak kunjung surut di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, dan di sejumlah wilayah lain yang ada di Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang.

Menurut Subur, harus ada solusi terbaik dari Pemerintah Daerah dan Swasta untuk mengatasi banjir yang sudah berbulan-bulan itu. Dan Pemerintah Desa harus lebih peka terhadap penderitaan yang dialami warga.

“Kepala Desa harus lebih peka dan responsif terhadap keluhan masyarakat, karena kita ini adalah kepanjangan tangan dari Pemerintah Daerah yang posisinya paling dekat dengan masyarakat,” kata Subur kepada monitortangerang.com, Senin (21/2/22).

Saat ini, kata Subur, bukan waktunya untuk mengaku siapa yang paling benar atau mencari siapa yang salah, karena kondisi banjir yang terjadi di Kampung Gaga, adalah fakta dan kasat mata yang memerlukan penanganan serius.

“Yang paling penting untuk sekarang ini adalah mencari solusi, bukan saling klaim dan merasa paling benar, karena kasus di Kampung Gaga dan Desa-Desa lain yang ada di wilayah Kecamatan Teluknaga, Kosambi dan Pakuhaji itu adalah fakta dan terlihat oleh mata kepala kita,” ungkap Subur.

Subur menjelaskan, di wilayah Kecamatan Teluknaga, seperti di Desa Tanjung Pasir, Desa Muara, Desa Lemo dan Tanjung Burung. Sementara, di wilayah Kecamatan Kosambi diantaranya Desa Salembaran Jati, Kelurahan Dadap, dan Kelurahan Salembaran Jaya. Sedangkan, diwilayah Kecamatan Pakuhaji ada di wilayah Desa Laksana merupakan wilayah yang rentan terdampak banjir.

“Kita harus duduk bareng untuk membahas soal itu. Pemerintah Daerah dan swasta harus sama-sama mencari solusinya, agar jangan sampai masyarakat yang menjadi korban, termasuk soal adanya opsi relokasi warga akibat banjir, dan jangan sampai kebijakan yang diambil justru merugikan masyarakat,” tegasnya.

Subur Maryono selaku Kades Kampung Melayu Barat yang juga memimpin puluhan Pemerintahan Desa di lima Kecamatan, seperti Kecamatan Kosambi, Teluknaga, Pakuhaji, Sepatan dan Sepatan Timur itu, mengucapkan terimakasih atas responsif dari Pemkab Tangerang dan relawan yang telah memberikan bantuan layanan kesehatan dan dapur umum bagi warga yang terdampak banjir tersebut.

“Saya mewakili seluruh Kepala Desa di lima wilayah Kecamatan, mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemkab Tangerang dan relawan khususnya dari tim Kampung Siaga Bencana Kecamatan Teluknaga yang tanpa lelah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir,” tungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Air Kabupaten Tangerang,  Slamet Budi Mulyanto mengungungkan ada beberapa opsi yang telah disiapkan untuk menangani banjir di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Opsi tersebut, diantaranya normalisasi saluran air, bangun tanggul, pintu air, folder hingga relokasi.

“Untuk program jangka panjang perlu dibahas secara detail dan perlu kesepakatan dari masyarakat setempat, dan relokasi merupakan opsi terakhir,” kata Slamet Budi kepada monitortangerang.com saat meninjau lokasi banjir di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Jumat (18/2/22).

Dia menjelaskan, opsi tersebut merupakan program jangka pendek dan jangka panjang penanganan banjir di Kampung Gaga dan desa lainnya yang rawan banjir di Kecamatan Teluknaga.

Menurutnya, normalisasi saluran akan dilakukan sepanjang 2 kilometer, begitu juga dengan pembangunan tanggul.

“Tanggul akan dibangun di sisi saluran air dan akan dilengkapi dengan pintu air,” ujarnya.

Opsi lainnya, lanjut Budi, pembangunan folder yang dilengkapi dengan pompa air. 3 folder masing-masing dilengkapi 2 pompa air.

Langkah terakhir atau jangka panjang, kata Budi, adalah merelokasi warga yang ada di sekitar rawan banjir di desa Tanjung Pasir, Lemo dan Muara, termasuk kampung Gaga.

Untuk diketahui, banjir di kampung Gaga sudah terjadi sejak Desember 2021 lalu dan sampai saat ini belum juga surut.

Ada ratusan kepala keluarga yang terdampak banjir, dan akibat lamanya genangan banjir, warga Kampung Gaga sudah menderita sakit gatal-gatal.

Untuk penanganan kesehatan, Pemkab Tangerang telah mendirikan posko kesehatan dan dapur umum di lokasi tersebut. (mt02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.