Monitor, Tangsel – Pelatih Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya ikut angkat bicara terkait meninggalnya siswi Aurellia Qurrota Aini (16) yang dikabarkan akibat kelelahan mengikuti latihan.
Pelatih Paskibraka yang juga melatih Aurel itu merupakan anggota TNI, yakni Letda Kavaleri Lanang serta Sertu Appoulo. Keduanya menjelaskan, jika selama latihan sejak tanggal 22 hingga 25 Juli 2019, semua calon Paskibraka memulai kegiatannya pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIb
“Setelah itu mereka kembali pulang ke kediaman masing-masing,” ungkap Letda Nanang kepada wartawan dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (5/8/2019).
Kedua personil TNI aktif itu mengaku jika peran mereka hanyalah sebagai pelatih. Selanjutnya, setelah latihan selesai seluruh calon Paskibraka diserahkan kembali ke Purna Paskibraka Indonesia (PPI) sebagai pihak yang mengawasi dan mengendalikan.
“Kami hanya melatih saat latihan saja,” sambungnya.
Menurut kedua pelatih, tak ada karantina dalam latihan Paskibraka. Karena selepas latihan pagi hingga sore, mereka para peserta boleh pulang. Rencananya, pada tanggal 11 Agustus 2019 baru akan di lakukan karantina di Hotel Marylin Serpong.
Yang mengejutkan adalah, kedua pelatih membeberkan pula penelusuran berdasarkan catatan buku diary Aurel. Di mana terungkap, jika siswi kelas XI MIPA SMA Al-Azhar BSD itu lebih menyukai bentuk pelatihan oleh anggota TNI ketimbang oleh anggota PPI.
“Dia lebih suka dan semangat dilatih oleh kakak-kakak TNI, dari pada dilatih oleh anggota PPI yang penuh dengan tekanan secara moril dan fisik,” lanjut keterangan itu.
Sedangkan untuk pengaturan pelatihan, dijelaskan bahwa semua itu sepenuhnya berdasarkan jadwal dari Dispora Tangsel. Baik latihan yang digelar di Batalyon Kavaleri 9/SDK, Serpong, ataupun Latihan di lapangan Cilenggang untuk Hari pelaksanaan HUT RI 17 Agustus nanti.
“Secara teknis di lapangan kami bertanggung jawab dalam kegiatan pelatihan Paskibraka. Selebihnya untuk pasukan Paskibraka di serahkan ke PPI, sebagai Pengawas sepenuhnya untuk Paskibraka Tangsel,” sambungnya.
Ditegaskannya, bahwa semua bentuk pelatihan yang diberikan kepada calon Paskibraka telah sesuai SOP dan pengawasan ketat. Sehingga tidak benar jika ada rumor yang menyebutkan bahwa Aurel terjatuh saat menjalani latihan.
“Sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan SOP serta pengawasan yang melekat. Tidak benar bahwa almarhumah saudari Aurell saat latihan Paskibraka terjatuh, seperti beredar di media sosial,” tutupnya. (bli)