Monitor, Tangsel- Rencana Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk merevitalisasi pasar Ciputat mendapatkan tanggapan beragam dari sejumlah tokoh. Pasalnya, di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini berimbas kepada terpuruknya roda perekonomian warga, khususnya bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM), sebab itu perbaikan ekonomi lebih diperlukan agar warga bisa bertahan hidup.
Seperti diketahui, Pihak Pemkot Tangsel melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus menyosialisasikan rencana revitalisasi tersebut kepada sejumlah pedagang di pasar Ciputat. Menurut Pemkot revitalisasi penting dilakukan melihat kondisi Pasar Ciputat yang saat ini semakin semrawut dan butuh penataan.
Terkait rencana revitalisasi Pasar Ciputat, salah satu pengusaha sukses Rizal Bawazier mengungkapkan bahwa sebaiknya Pemkot Tangsel mengambil skala prioritas dalam perbaikan ekonomi agar lebih cepat pulih.
“Tunda aja dulu, apalagi yang saya tahu anggarannya bisa sampai 250 miliar rupiah. Nanti dulu deh yaa mending dipakai buat menangani perekonomian yang lebih cepat,” saran Rizal, Minggu (15/6/2020)
Menurutnya, bila hal tersebut dipaksakan, terkesan Pemkot Tangsel tidak arif dan belum berpihak pada para pelaku usaha pedagang kaki lima maupun kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki perekonomiannya menjelang era tatanan kehidupan baru (new normal).
“Punyalah hati sedikit, toh ini (revitalisasi Pasar Ciputat) sudah direncanakan dari 2017, tapi belum jalan-jalan,” singgungnya.
Saat ini, sambung Rizal perekonomian sedang sulit, sebab itu Pemkot sebaiknya tidak membuat para pedagang tambah pusing dengan merevitalisasi pasar tradisional tersebut.
“Nanti kalau sudah waktunya, saya yakin akan lebih smooth (lancar) pelaksanaan revitalisasi pasarnya,” kata Rizal yang juga bakal Calon Wali Kota Tangsel.
Rizal juga mengingatkan, bahwa pembangunan baru yang perlu dan mendesak seperti , TPA Cipeucang.
“Karena TPA Cipeucang ini sudah mendesak dari jebolnya tanggul 22 Mei 2020 lalu, dan tidak berefek ke ekonomi UMKM secara langsung tapi sosial masyarakat umum,” sarannya.
Di sisi lain Rizal menyatakan, New Normal tujuannya itu bukan membangun infrastruktur baru, tapi membangun perekonomian yang sudah turun drastis karena pandemi corona.
“Toh pemerintah pusat juga sudah instruksikan untuk tunda semua proyek proyek besar sampai tahun depan, karena belum ada kepastian, sampai kapan pandemi corona akan berakhir,” pungkasnya. (mt01)