Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI, Mulyanto : Praktek Money Politik Nodai Pancasila

oleh -
Sosialisasi 4 Pilar bersama Anggota MPR-RI, DR Mulyanto, M.Eng di Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa(12/3/2024)

Monitor, Kabupaten- Sosialisasi 4 Pilar bersama anggota MPR-RI, Dr. H Mulyanto, M.Eng yang digelar di Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang pada Selasa(12/3/2024) dihadiri sejumlah aktivis perempuan dan tokoh masyarakat.

Ada pun tokoh masyarakat yang hadir pada kegiatan yang berlangsung di Rumah Joglo Dian Mustika Jl. TPU Bojong Nangka No.18.A, Bojong Nangka tersebut diantaranya, Roni Fachrurozy , Ustad Sultoni  (Tokoh Masyarakat Pasar Kemis), Yeni Kusumaningrum (Tokoh wanita Cipondoh) Reza Indrawan (Tokoh Pemuda Serpong) dan  para aktivis perempuan  seperti Nurul Fahmyanti, Lulu Choiriyah, Sri Lestari dan Rosiyah.

Kepada para peserta sosialisasi yang hadir, Mulyanto juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 1445 H dimana kegiatan Ibadah Puasa yang dilakukan umat islam  merupakan bagian aplikasi sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Salah satu pilar utama negara kita adalah Pancasila. Di dalam Pancasila ada satu sila yang merupakan sila paling mendasar dan sangat berpengaruh pada 4 sila berikutnya. Yaitu sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa,” kata Mulyanto dalam paparannya.

Dalam mempraktekan sila pertama, Mulyanto juga mengulas pesta demokrasi Pemilu pada 14 Februari 2024 lalu. Namun menurutnya praktek money politic yang banyak terjadi membuat pesta demokrasi menjadi ternoda, yang justeru sangat tidak sesuai dengan pengamalan Pancasila itu sendiri.

“Kita baru saja melaksanakan pemilu, dimana semua berusaha untuk menang.  Namun sayangnya demokrasi yang kita jalankan banyak ternoda oleh praktek money politic yang bertentangan dengan sila pertama Pancasila,” ujarnya.

Menurut Mulyanto, praktek kotor  yang  dimanfaatkan para politikus kotor tersebut  bisa jadi  karena kondisi masyarakat  yang miskin secara ekonomi. Cara-cara kotor yang ditempuh sambungnya, bisa berakibat fatal ke depan. Yakni melahirkan para pejabat terpilih yang tidak amanah.

Selain membahas tentang Pancasila, ia juga mengupas terkait pemahaman UUD 45, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

Dengan sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Mulyanto berharap semua pihak bisa lebih mengenal Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika secara mendalam guna meningkatkan kesadaran tentang kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat.

“Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (mt01)

No More Posts Available.

No more pages to load.