Monitor, Jakarta – STAI Darunnajah Jakarta sukses menggelar Seminar Internasional dengan judul “Pemuda dan Isu-isu Kontemporer” yang dilakasanakan pada Kamis (5/3/2020) di Auditorium Kampus yang bertempat di dalam pondok pesantren Darunnajah.
Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut KH. Dr. Sofwan Manaf, M.Si, Ust. Irfanudin Kurniawan, M.Ag. Syaikh Dr. Muhammad Husaini, Syaikh Dr. Ali Ibrahim, Syaikh Dr. Shawki El-Attar, dan Syaikh Dr. Ali Al-Misri.
Menurut Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STAI Darunnajah Jakarta, Ustadz Hendro Risbiyantoro, pemuda dan isu-isu kontemporer menjadi judul penting yang perlu diangkat, terlebih dalam kehidupan di era digital dan era industry 4.0 dengan sistem informasi yang sangat cepat dan berubah-ubah.
“Pada masa ini, pemuda hidup dengan banyak tantangan dan permasalahan. Di antara tantangannya adalah kehidupan pemuda yang didukung oleh peralatan informasi lengkap dan akses internet yang cepat. Hal ini membuahkan hasil positif selama penggunaannya untuk kebaikan, demikian sebaliknya.,” ujar Ustadz Hendro.
Ia mengatakan, di era digital dan era industri 4.0, pemuda juga mempunyai banyak permasalahan hidup. “Di antaranya adalah budaya tongkrong dan menghabiskan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat, termasuk membuang-buang waktu untuk main game online, youtube, instagram, dan media sosial lainnya,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, pemuda pada zaman sekarang juga banyak yang cenderung meninggalkan majlis ilmu, meninggalkan sholat jama’ah, dan kurangnya hubungan yang harmonis antara dirinya dan keluarga atau masyarakat.
Pada seminar kali ini, para pembicara memaparkan makalahnya dalam waktu 7-10 menit. Mereka menyampaikan permasalahan-permasalahan pemuda dengan beberapa solusinya.
Setelah pemaparan materi selesai, dibukalah termin pertanyaan. Di sesi ini, banyak sekali mahasiswa, santri, dan guru yang antusias untuk bertanya dan meminta solusi atas permasalahan-permasalahan pribadinya atau permaslahan yang dia ada di sekitarnya. (mt02)