Monitor, Tangsel- Dalam sepekan terakhir, puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada (Stikes WDH) mengalami kesurupan.
Kondisi ini menyebabkan aktivitas perkuliahan terganggu. Sebab, setiap hari nyaris selalu ada sejumlah mahasiswa yang kesurupan. Mereka tiba-tiba ada yang berteriak-teriak dan ada yang menangis tanpa sebab.
“Satu mahasiswa tiba-tiba berteriak-teriak dan menangis histeris, lalu di susul mahasiswa lainnya mengalami hal sama. Kejadian ini sudah sepekan terakhir,” tutur seorang mahasiswa, kemarin (31/10/2016).
Saat ditanya penyebabnya, sejumlah mahasiswa mengaku tidak tahu. “Kami nggak tahu apa sebabnya. Saat belajar di ruang kuliah, secara spontan ada salah satu mahasiswa yang berteriak sekuat-kuatnya lalu menangis,” tuturnya. Pihak pengelola kampus pun langsung menenangkan situasi dan menghubungi para orang tua mahasiswa untuk menjemput mereka pulang.
Pemilik Stikes WDH H. Darsono membenarkan insiden kesurupan yang sudah berlangsung selama sepakan terakhir ini. menurutnya, pihak kampus sudah mengambil langkah dengan memanggil ‘orang tua’ yang bisa menyembuhkannya.
“Sejumlah mahasiswa yang mengalami kesurupan langsung ditangani dan setelah itu dipulangkan,” tuturnya.
Selain itu, dirinya sudah sejak tiga hari ini juga mengadakan pengajian rutin di kampus.
Terkait penyebab kejadian, menurut Darsono, hal ini bermula dari adanya seorang mahasiswa yang secara tiba-tiba mengalaminya. Kemudian hal itu merembet ke mahasiswa yang lain.
“Sebenarnya, saat awal ditangani sudah tidak ada lagi yang kesurupan. Tapi, saat mahasiswa yang pertama kali mengalami kesurupan masuk kampus lagi, tiba-tiba insiden ini kembali terjadi. Karena itu, kami sudah meminta mahasiswa yang bersangkutan untuk lebih dulu belajar di rumah sampai menunggu kondisinya benar-benar pulih,” jelas Darsono.
Kasus kejadian kesurupan massal ini, tutur pria yang juga pemilik Universitas Pamulang (Unpam) ini baru pertama kali terjadi. “Selama ini, tidak pernah ada mahasiswa yang mengalami kesurupan. Ini kejadian pertama,” jelasnya.
Ke depan, tutur Darsono, pihaknya juga akan memperbanyak kegiatan-kegiatan kerohanian dengan harapan kasus serupa tidak akan terjadi lagi.
“Sebab, bisa saja faktor yang menjadi penyebab kesurupan missal ini adalah banyaknya mahasiswa yang pikirannya kosong. Karena itu perlu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt dan memohon perlindungan-Nya,” ucap Darsono. (mt01)