Tarung Sengit di Dapil Pamulang 2024, Ini Kata Caleg Asal PPP, Jamhuri

oleh -
Jamhuri, S.Sos

Monitor, Tangsel- Daerah pemilihan (Dapil) Pamulang atau Tangerang Selatan II tentunya akan menjadi Dapil ‘neraka’ dikarenakan sebagian besar incumbent masih bercokol untuk mempertahankan kursi mereka di parlemen Kota Tangsel.

Selain akan bersaing ketat dan bertarung sengit dengan Caleg petahana, tantangan berat lain yang dihadapi para calon anggota legislative (Caleg) pendatang baru di Dapil Pamulang pada Pemilu 2024 nanti, yakni adanya pengurangan jumlah kursi dari 12 menjadi 11 kursi dengan jumlah DPT 237.236 orang.

Baca Juga : Caleg Pasang APK Sembarangan, Bawaslu Tangsel Minta Satpol PP Lakukan Penertiban

Dimana alokasi jatah 11 kursi tersebut didasari dari perhitungan rumus yang ditetapkan dalam peraturan KPU dengan cara jumlah penduduk dibagi bilangan pembagi penduduk (BPPD). Setalah dihitung di masing-masing Dapil secara akumulasi tahap pertama.

Menanggapi hal ini, Caleg PPP nomor urut 11, Jamhuri tidak merasa gentar sedikit pun dalam menghadapi pertarungan politik menuju kursi legislative pada Pemilu 2024 nanti.

“Semua Caleg punya peluang dan kesempatan yang sama,” kata Jamhuri kepada monitortangerang.com, Selasa(31/10/2023).

Namun, ketika para incumbent berusaha keras ingin tetap mempertahankan kursinya. Baginya itu sesuatu yang wajar. Ketakutan besar akan tidak bisa berkuasa lagi, menurutnya justeru ada pada incumbent.

“Kalau yang baru kan , berjalan mengalir saja. Pragmatisme politik terkadang dilakukan mereka yang sudah berkuasa karena khawatir tidak dipilih lagi,” tuturnya.

Meski basicnya sebagai pengusaha, bagi Jamhuri, terjun ke dalam dunia politik sama sekali tidak membuatnya takut. Sebab, lelaki yang akrab dengan sapaan Bang Jojon itu aslinya jebolan sarjana ilmu politik.

“Allah berencana lain. Akhirnya saya masuk dunia usaha. Tetapi ketika kita pelajari itu semua, rata-rata mereka yang sudah aman 10-15 tahun ke depan diminta oleh partai mencalonkan jadi Caleg. Bukan jadi pengurus partai,” kata Jamhuri.

Selanjutnya, menjatuhkan pilihan politiknya kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bagi Jamhuri, sekaligus ia ingin bersama-sama sahabatnya membangun PPP yang sedang merosot di Tangsel.

“Ketika  PPP dibangun bersama dengan kesepakatan, Saya optimis PPP bisa mendapatkan kursi di Tangsel. Apalagi kalau para Caleg bisa bergerak secara maksimal ,” tambahnya.

Sementara itu, kegagalannya pada 2019 yang juga pernah ikut nyaleg lewat Partai Berkarya menurutnya menjadi sebuah pengalaman.

“Saya diminta oleh teman untuk membantu. Ngga terlalu ada beban. Dan ngga terlalu ambisius untuk jadi. Karena melihat pada saat itu Berkarya juga partai baru,” jelasnya.

Dikatakan Jamhuri, sebagai putra asli Pamulang, tentu hal yang sangat wajar ketika sesorang ingin mengabdikan diri untuk lingkungannya.

“Semua pasti tujuannya untuk pengabdian ke masyarakat. Hanya saja,  real-nya yang mewakili pada saat ini lupa pada masyarakat. Itu yang harus diperbaiki,” tegasnya. (mt01)

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.