Monitor, Tangsel- Jebolnya turap kali yang melintasi Perumahan Puri Bintaro Indah (PBI), Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), mengakibatkan sekira 400 rumah di sana terendam banjir hingga ketinggian dada orang dewasa.
Turap yang jebol di Perumahan PBI berada di bagian depan perumahan, panjangnya sekira 20 meter. Selain itu, tembok pembatas jalan tol yang dibangun di sisi belakang perumahan juga mengalami hal serupa. Pada Sabtu 20 Februari 2021 dinihari, hujan lebat membuat luapan air mengalir begitu deras dari jalur tol.
Petaka pun terjadi, tembok yang berbatasan langsung dengan jalan tol langsung jebol sepanjang sekira 25 meter. Sedangkan sisi lainnya sepanjang sekira 300 meter mengalami retakan. Sontak luapan air kian meluber hingga membanjiri pemukiman warga. Disusul pula turap bagian depan mengalami hal yang sama.
“Ada turap yang jebol di depan, kalau di belakang itu tembok pembatas tol yang juga jebol. Pemicunya karena volume air sudah tak terbendung akibat limpahan air dari pembuangan jalan tol,” terang Ketua RW22 Perumahan PBI, Happy Bayu Amadhy, Minggu (21/02/21).
Menurutnya sejak peristiwa banjir kemarin, sebagian warga dari total sekira 400 KK memilih mengungsi ke rumah keluarganya di luar PBI. Sedangkan sisanya tetap bertahan untuk menyelamatkan barang-barang yang terendam banjir.
“Sebagiannya mengungsi karena banjir kemarin cukup parah, di sini kan penghuninya banyak juga usia lansia dan anak-anak,” jelasnya.
Kini, kata Happy, warganya masih dalam bayang-bayang kecemasan lantaran banjir susulan bisa saja terjadi lagi. Apalagi kondisi turap yang jebol baru sebatas ditutupi karung pasir hari ini, sehingga kekuatannya sulit menahan deras air manakala hujan lebat kembali turun.
“Hari ini mulai ditutupi karung pasir, tapi itu kan sementara. Selama limpahan air dari tol belakang belum dicarikan solusi, maka luapan air di kali bisa meluap lagi saat hujan turun lebat,” ucapnya.
Dilanjutkan Happy, kondisi saluran pembuangan air tol sudah sejak lama dipersoalkan warganya. Bahkan terakhir pihak tol menjanjikan akan membangun sodetan guna mengantisipasi luapan air
kali. Namun rencana itu tak kunjung terealisasikan.
“Tidak pernah ada penyelesaian tuntas dari pihak tol, sehingga kita yang jadi korbannya,” tegasnya.
Salah satu warga Perumahan PBI, Prayogo, mengungkapkan kekecewaan karena banjir kembali merendam rumahnya imbas limpahan saluran pembuangan air tol. Menurut dia, selain mengalami kerugian harta benda, banjir juga mengancam keselamatan keluarganya.
“Dulu banjir nggak pernah separah ini, tapi semenjak saluran pembuangan air tol mengalami penyempitan, lalu mengalir langsung ke kali ini ya volume air di kali nggak terbendung, akhirnya meluap, dan ini sekarang malah mengakibatkan turapnya sampai jebol. Harusnya dari kemarin-kemarin sudah diperhitungkan sama pengelola tol,” keluh Prayogo.(bli)