Monitor, Kota – Gubernur Banten Wahidin Halim, pada Rabu (28/02/2018) siang, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) terhadap rumah warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang terkena dampak proyek JORR II Bandara -Kunciran.
Setibanya di lokasi proyek JORR II, orang nomor satu di Banten itu langsung mengecek rumah warga yang terisolasi karena hingga saat ini lahannya belum juga dibebaskan.
Selain akses jalan terputus, sejumlah rumah warga di lokasi tersebut juga sering mengalami banjir. Bahkan ada rumah warga yang roboh karena proyek JORR tersebut.
“Saya punya keberanian untuk membela rakyat saya. Saya meminta pihak terkait untuk membayar ganti kerugian atau melakukan pembebasan maupun mempertimbangkan secara kemanusian karena warga tidak bisa keluar dari rumah, bahkan dampak tol menyebabkan banjir,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, Rabu (28/02/2018).
Pria yang akrab disapa WH itu juga mengungkapkan, bahwa dirinya merupakan koordinator kegiatan proyek nasional di wilayah Banten. Atas peristiwa ini, dirinya akan mengambil tindakan harus segera menghubungi panita untuk bayar ganti rugi.
“Langkah berikutnya relokasi dengan cara ganti rugi agar warga bisa pindah ke tempat yang nyaman,” ucapnya.
“Saya kira kondisi yang ada saat ini luput dari perhatian, harusnya Pemkot Tangerang juga bisa memperjuangkan. Saya tidak tau apakah Pemkot sudah mengetahui atau belum. Seharusnya kalau media sudah ramai memberitakan juga bisa mengambil sikap,” sambungnya.
Kendati demikian, WH juga meminta kepada warga untuk menerima jumlah pembayaran sesuai asas keadilan. “Gantinya sesuai keadilan saya perjuangkan nanti,” tegasnya.
Sementara, Rumsah, salah seorang warga setempat menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim yang sudah mau datang menengok kondisi warga yang telah terdampak proyek JORR II Bandara. Warga pun berharap Gubernur bisa memperjuangkan aspirasi warga.
“Saya mah pengen cepet-cepet dibayar, udah banjir mulu. Saya mohon bisa dibebaskan karena rumah udah mau roboh, jalan susah sampai anak sekolah aja bolos mulu,” kata Rumsah dihadapan Gubernur WH.
Hal senada juga dikatakan Yunani, warga lainnya. Dikatakannya saat ini hanya tiga bidang lagi yang belum dibebaskan, terdiri dari 5 kepala keluarga. Ia merasa kesal karena hanya mendapat janji-janji saja tapi belum direalisasikan.
“Kata orang PU saya mau dikontrakin, untuk menyambungkan jalan. Tapi saya gak mau, saya maunya dibayar aja tanah dan bangunannya,” ucapnya.
Menurut Yusnani, dirinya terakhir dijanjikan pembayaran pada 15 Februari 2018, tapi tidak dibayarkan juga. Bahkan janji pembayaran itu sudah dirasakan sejak tiga tahun lalu.
“Saya capek dijanjiin terus, makanya saya harapannya Cepat dibebaskan. Saya ingin hidup layak seperti manusia lain. Saya kan manusia bukan binatang,” tukasnya. (ben)