Monitor, Tangsel – Ketiga pelaku penembakan misterius yang meresahkan warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil ditangkap. Mereka adalah Christoper Antonius (19), Clerence Antonius (19) dan Evans Ferdinand (27).
Aksi teror jalanan itu telah dimulai sejak bulan Juni 2020 lalu. Tiap akhir pekan menjelang waktu dinihari, mereka memulai operasinya dengan mengendarai seunit mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi B 1718 WOM. Tiga senjata air soft gun jadi andalan untuk beraksi.
Disebutkan, mereka membagi perannya masing-masing. Evans Ferdinand adalah eksekutor penembakan, lalu 2 lainnya bertugas mencari sasaran dan mengemudikan mobil. Tak ada kriteria khusus dari target mereka, yang penting adalah para pengendara motor yang dianggap bagian dari pelaku balap liar di jalanan.
“Ini menjadi perencanaan mereka bertiga dan mereka sudah bersepakat bahwa setiap malam minggu mereka akan beraksi. Mereka mengaku tidak senang melihat ada yang balap liar. Tapi ini tidak sesuai fakta yang kita temukan, karena teman-teman yang menjadi korban ini bukan pelaku balap liar. Ada yang sebagai pedagang dan mahasiswa,” ungkap Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan, Selasa (11/8/2020).
Dalam setiap beraksi, setidaknya ada 3 korban yang berjatuhan. Terkadang jika menyasar korban jarak dekat, maka yang digunakan adalah senjata air softgun laras pendek. Sebaliknya jika jarak cukup jauh hingga seratusan meter, maka senjata yang digunakan laras panjang.
“Pola yang mereka lakukan setiap akhir pekan, malam minggu di atas jam 10 malam. Satu malam bisa tiga korban.
Kenapa selalu malam minggu? alasan mereka biar membubarkan yang kebut-kebutan,” jelas Iman.
Para pelaku sendiri mengaku memang sengaja mencari sasaran pada malam hari setiap akhir pekan. Hal itu dipicu maraknya aksi pebalap liar di kawasan Serpong Utara, Kelapa Dua, Pagedangan, dan Cisauk. Namun rupanya, keterangan itu bertentangan dengan fakta di lapangan.
“Jadi sepanjang jalan raya yang ramai di sanalah menjadi sasaran para pelaku,” tandasnya.(bli)