Monitor, Tangsel – Tim Cakra 19 yang berisikan purnawirawan TNI mendeklarasikan basis dukungannya di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka mengaku optimis, jika masyarakat Banten akan lebih memilih calon presiden yang terbukti berpengalaman.
Sekjen Cakra 19, Eko Wiratmoko menegaskan, pemetaan telah dilakukan guna merebut dukungan massa di Provinsi Banten. Karena berdasarkan data yang ada, perolehan suara Capres 01 dan Capres 02 di tanah jawara masih bersaing ketat.
“Kita sudah memetakan, mudah-mudahan ke depan ini akan di atas (prosentasenya). Targetnya saya minta di atas 50 persen untuk dukungan ke Pak Jokowi-Ma’ruf,” ucap mantan perwira tinggi di Korps Baret Merah Kopassus itu, Senin (11/3/2019).
Selain dikenal kental dengan nilai religius, ucap Wiratmoko, masyarakat Banten cukup rasional dalam menentukan siapa pemimpin yang akan dipilihnya kedepan. Tentunya dengan memerhatikan rekam jejak, prestasi dan pengalamannya dalam memimpin.
“Saya optimis masyarakat Banten saat ini akan lebih objektif menilai calon pemimpin yang berpengalaman. Kebijakannya apa saja, dampak yang dirasakan bagaimana, pembangunannya seperti apa. Itu semua pasti akan jadi pertimbangan,” jelasnya.
Menurut dia, semakin maju perkembangan zaman maka semakin tinggi pula kesadaran masyarakat untuk mengetahui lebih jauh siapa calon pemimpin yang akan dipilih. Apalagi dari periode pertamanya, Jokowi dinilai mampu melahirkan banyak prestasi.
“Selama memimpin, Pak Jokowi menuai banyak prestasi. Hal itu bisa dicek hingga ke daerah-daerah, bahkan termasuk di Provinsi Banten ini. Semua bisa dirasakan,” sambungnya.
Dibeberkannya, segudang prestasi yang mencuat pada era periode pertama kepemimpinan Jokowi, diantaranya ; pembangunan infrastruktur yang gencar dikerjakan secara merata, penetapan BBM satu harga, menguasai mayoritas saham pertambangan dan migas, serta mensertifikasi tanah-tanah rakyat guna menghindari konflik agraria.
“Prestasinya ada, sudah terbukti. Pengalamannya pun jelas, dari Wali Kota, Gubernur, hingga Presiden. Beliau tahu dan mengerti betul bagaimana menjadi seorang pemimpin,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research dan Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan, bukanlah suatu hal aneh suara Jokowi diberbagai survei masih mendominasi. Lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta itu diuntungkan dengan memiliki kelebihan, seperti kepribadian yang sederhana dan merakyat.
“Melayani dan dekat dengan rakyat, hampir tak ada jarak. Setelah berkuasa tetap tidak ada perubahan, tetap menjadi presiden yang merakyat, karena memang lahir dari rakyat,” terangnya dikonfirmasi terpisah.
Disebutkan Pangi, rakyat di banyak daerah lebih memilih sosok pemimpin yang dianggap mewakili mereka, bukan pemimpin dari keluarga biru atau bangsawan. Dengan alasan, masyarakat menganggapnya lebih peka dengan persoalan-persoalan yang muncul di tengah mereka.
“Pak Jokowi sosok pemimpin yang mau mendengar, langsung turun melihat persoalan, sosok yang sederhana dan tak ada beban menyalami, menyapa rakyat manapun. Saya melihat Jokowi adalah presiden yang egaliter, cair berkomunikasi diselingi sedikit humor, mulai dari rakyat bawah sampai elite,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dikatakan Pangi, perpaduan antara aspek kepribadiannya dengan prestasi yang ditorehkan selama memimpin, membuat popularitas Jokowi makin positif di tengah masyarakat. Meskipun dalam prosesnya, dia kerap kali diserang fitnah dan isu hoax.
“Sangat besar pengaruhnya, karena rakyat senang dengan pemimpin yang sederhana dan merakyat, ditambah lagi berpengalaman. Kebijakannya memihak dan membela rakyat,” tandasnya.(bli)