Monitor, Tangsel – Belasan aktivis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar unjukrasa di depan Puspemkot Tangerang Selatan (Tangsel), Ciputat.
Dalam aksinya, mahasiswa ini mengibarkan bendera hitam hijau bertuliskan HMI di tengahnya. Dengan tetap memakai masker, para demonstran melakukan orasi secara bergantian. Ada juga yang membaca puisi.
Tidak ada aksi tutup jalan maupun merangsek masuk ke dalam pemkot. Aksi mahasiswa berlangsung tertib di pinggir jalan. Sejumlah petugas kepolisian dan Satpol PP Kota Tangsel pun diterjunkan dalam pengamanan.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi HMI Doni mengatakan, mahasiswa mendesak dilakukannya transparansi anggaran Covid-19 dan kemana saja penggunaannya selama ini.
“Kami mendesak Pemkot Tangsel melakukan transparansi anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) hasil recofusing, mempublikasikan rincian anggaran BTT,” kata Doni, dalam orasi di depan Pemkot Tangsel, Senin (13/7/2020).
Ada yang menarik dalam aksi ini. Petugas kepolisian yang mengawal aksi tersebut memberikan nasi kotak berikut minuman gelas kepada para mahasiswa yang sedang aksi. Namun, tidak ditanggapi oleh massa.
Pada awalnya aksi berlangsung tertib dan damai. Namun, saat mahasiswa coba meringsek masuk meminta klarifikasi kepada pejabat di dalam Puspemkot Tangsel, mereka dihadang polisi dan anggota Satpol PP.
“Hari ini tuntutan kita tidak terpenuhi, besok kita akan kembali lagi menggelar aksi unjuk rasa dengan massa sebanyak-banyaknya sampai tuntutan kita dipenuhi,” paparnya.
Sementara itu, Waka Polsek Ciputat AKP Anna Tangke Tasik mengatakan, aksi HMI ini telah mendapat izin dari Polres Tangsel. Sehingga, dilakukan pengawalan ketat oleh petugas Polsek Ciputat sebanyak 30 orang.
“Kita harus humanis, tapi upaya untuk jaga jarak sudah ada. Gabungan dari polisi hanya 30 orang. Sebetulnya melanggar sih, melanggar jaga jarak. Tapi kan kita gak bisa membubarkan dan keras,” sambungnya.(bli)