Monitor, Kab.Tangerang,- Impian masyarakat Kabupaten Tangerang untuk menikmati tempat wisata yang nyaman, indah dan murah belum dapat terwujud dan masih isapan jembol. Pasalnya, salah satu tempat wisata produk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, yaitu taman Wisata Bahari Mauk, di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, belum dibuka untuk umum.
Saat monitortangerang.com berada di lokasi pada Selasa (1/2/22) untuk melihat secara langsung kondisi terkini di tempat wisata bahari yang lebih dikenal dengan mangrove center yang banyak menarik CSR perusahaan besar dalam penanaman pohon mangrove, tiba-tiba ada seorang pria yang mengendarai sepeda motor sambil berteriak dan mengusir para pengunjung.
“Ayo keluar, tempat ini belum dibuka, ini perintah Pemda, ” ujar pria yang mengendarai sepeda motor itu.
Saat tim monitortangerang.com menyampaikan ingin menemui pengelola atau penangung jawab tempat wisata itu, si pria itu juga tidak menggubris dan tetap mengusir untuk keluar.
“Pokoknya semua keluar, mau ketemu siapapun yang penting semua harus ke luar dulu dari sini, ini belum dibuka buat umum,” kata pria yang berpakaian preman dan tidak diketahui identitasnya itu.
Tidak ingin berdebat panjang, tim monitortangerang.com pun mengikuti perkataan pria tersebut dan memilih keluar lokasi. Padahal, dipintu gerbang maupun dilokasi wisata bahri yang pernah dikunjungi oleh Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, tidak terlihat adanya papan pengumuman bahwa tempat tersebut belum dibuka untuk umum.
Pantauan dilokasi, pengujung yang terbilang sepi itu pun bergegas keluar menginggalkan lokasi dan membatalkan niatnya untuk berwisata di tempat itu.
Untuk diketahui, Direktur Pelaksana Bank Dunia (Manging Director of World Bank) Mari Elka Pangestu memuji penataan kawasan pesisir di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang tersebut.
Menurut dia, penataan dan pengembangan kawasan pesisir di Ketapang sangat bagus.
“Kita patut bangga, ini sesuatu yang yang bagus, mungkin kita Bank Dunia punya banyak pembelajaran dari program-program yang serupa yang bisa dijadikan semacam pendekatan untuk bisa digunakan di tempat-tempat yang lain,” kata Elka saat meninjau lokasi Ketapang Aquaculture Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (19/1/22) lalu.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan, bahwa ini merupakan keberhasilan Pemkab Tangerang dalam membangun dan memata kawasan pesisir di Desa Ketapang Kecamatan Mauk menjadi kawasan konservasi mangrove dan ecowisata Ketapang Aquaculture.
Menurut Bupati, kawasan Ketapang tersebut dulunya adalah kawasan yang kumuh dan tidak terawat sehingga akhirnya Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Pemerintah Provinsi Banten dan juga Kementerian PUPR menata kawasan tersebut menjadi Ketapang Aquacukture.
“Program di Ketapang ini adalah program dengan lintas sektoral dari pemerintah Kabupaten Tangerang, Pemerintah Provinsi bahkan dari Kementerian ikut andil dalam proses pembangunan di Ketapang Aquakultur,” jelas Bupati.
Bupati berharap kawasan Ketapang Aquaculture tersebut juga bisa menjadi model dan percontohan atau direplikasi untuk program gerbang mapan di daerah-daerah lain.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Zaki juga mohon doa dan dukungannya, agar PAMSEA Meeting Summit di bulan Oktober Tahun 2022, yang merupakan agenda rutin asosiasi kota-kota pesisir pantai di Asia Timur dapat diselenggarakan di Ketapang Aquakultur.
“Ada sekitar 12 negara mitra PAMSEA yang nantinya juga akan berkunjung ke Desa Ketapang,” paparnya. (mt02)