SETU, MT-Warga Kampung Setu KotaTangerang Selatan (Tangsel) kompak membuat Gapura berukuran raksasa dengan panjang mencapai19 meter dan tinggi 6 meter.
Jika dilihat sekilas, Gapura yang terbuat dari baja ringan tersebut nampak mirip dengan rumah khas masyarakat Tangsel tempo dulu,yakni blandongan.
Hal itu bisa dilihat dari depan Gapura yang persis menyerupai blandongan dengan ornamen-ornamen genteng rumah di spanduk yang ada pada bagian atasnya.
Spanduk raksasa, bergambar lambang negara berupa burung Garuda, berada di bagian tengah dari Gapura itu, melambangkan bila spanduk tersebut berfungsi sebagai pintu rumah blandongan.
Sedangkan pada bentangan spanduk dibagian bawah bertuliskan ‘Dari Setu Untuk Indoensia’ ini, berfungsi sebagai dinding kayu yang lajim ditemukan pada rumah blandongan.
“Awalnya di desain persis seperti rumah blandongan. Namun karena ambruk tertiup angin kencang, semua susunannya jadi berubah,” ungkap Edi Lepoy, ketua panitia kepada wartawan.
Menurutnya, gapura raksasa yang dipasang dalam rangka memeriahkan HUT RI itu, ambruk lantaran minimnya persiapan yang dilakukan panitia. Beruntung, saat ambruk gapura tersebut tidak menimbulkan korban.
“Lokasi gapura berada jauh dari arena lomba yang di ikuti anak-anak dan orang dewasa. Tapi sudah kita perbaiki,” ungkap Lepoy, pria ini biasa disapa.
Gapura yang menghabiskan biaya puluhan juta rupiah itu, menurut Lepoy, juga dipasangi lampu-lampu warna-warna. Karena, lanjut Lepoy, di bawah gapura tersebut bakal dijadikan tempat pemberian hadiah dan doorprize kepada peserta lomba.
Masih menurut Lepoy, gapura terpanjang yang baru pertama kalinya dibuat ini, di gadang-gadang akan dijadikan ikon bagi masyarakat
Kampung Setu di Kelurahan Setu. Namun karena minimnya persiapan pembangunan konstruksinya, gapura tersebut akan di bongkar usai perayaan HUT RI.
“Ini PR buat kita, berarti tahun depan harus direncanakan dari jauh-jauh hari. Soalnya gapura itu kita buatnya dadakan,” tandasnya. (mt02)
